kaltengtoday.com, Palangka Raya – Persatuan Intelligensia Kristen Indonesia (PIKI) melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Kalteng melaksanakan Konferensi Daerah (Konferda) Tahun 2022.
Dalam kegiatan tersebut Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang meminta peserta memahami peran intelektual, yang dimana ujian terbesar seorang intelektual bukanlah pada kemampuan dan kesiapannya lantang memaki kekuasaan dan para pelakunya.
“Justru ketika ia bisa bersahabat dan menjadi bagian dari kekuasaan sembari tetap mampu menjaga kewarasan dan karakter dasar intelektual berpikir bebas dan bertindak bijak bagi kepentingan kemanusiaan,” kata Teras saat menyampaikan materi dalam sesi study meeting, Sabtu (20/8).
Baca Juga : Â GMKI Palangka Raya Gelar SGP Tahun 2022
Dirinya mengutip terkait dengan pidato pengukuhan Guru Besar Cornelis Lay, mengenai pengajar di Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Gajah Mada, Tahun 2019.
“Pernyataan Cornelis ini adalah refleksi dari situasi akan posisi intelegensia di hadapan kekuasaan. Kondisi yang tampaknya masih terasa hingga sekarang, la mengkritik intelegensia yang larut dalam kekuasaan dan jadi pembenar bagi ketidakbenaran, pun ia tak lupa mengkritik intelegensia yang apatis terhadap kekuasaan sehingga melupakan peran kekuasaan dalam memajukan kemanusiaan,” terangnya.
Sebagai tokoh masyarakat yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD PIKI Kalteng, Teras juga menawarkan 3 R untuk PIKI Kalteng, dengan tujuan agar gerakan bersama semakin kontekstual dan relevan.
“PIKI perlu melakukan reorganisasi, regenerasi, dan revitalisasi peran keorganisasiannya. Seperti yang pertama, reorganisasi mesti menyesuaikan bentuk dan struktur dengan kepentingan visi serta misi PIKI,” ungkapnya.
Baca Juga : Rektor IAKN Palangka Raya Dukung Maper GMKI
Lebih lanjut, ia menekankan penetapan prioritas kerja perlu dilakukan sesuai dengan kepentingan daerah Kalteng.
“Tantangan seperti HE4F yang disebutkan sebelumnya bisa jadi panduan dalam perumusan kerja-kerja prioritas. Reorganisasi juga berarti membangun ulang kekuatan tim kerja serta perangkat pendukungnya,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post