kaltengtoday.com, Kuala Kapuas – Upaya peningkatan mutu dan standar pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka Belajar empat sekolah menengah pertama yang diprakarsai oleh SMPN 3 Selat untuk mengikuti workshop pembelajaran kurikulum merdeka.
Kepala SMPN 3 Selat Harini mengatakan,kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka dalam mewujudkan merdeka belajar menuju profil pelajar pancasila yang dilaksanakan SMPN 3 Selat menggandeng 4 SMP lain yang ikut dalam kegiatan ini diantaranya SMPN 3 Selat,SMPN 2 Dadahup,SMPN 4 Kapuas Barat dan SMPN 2 satu atap Kapuas Tengah.
Baca Juga : Â Kadisdik:Kabupaten Kapuas Siap Menerapkan IKM Untuk Tahun Ajaran 2022-2023
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 48 orang terdiri dari guru guru yang berasal dari empat sekolah menengah pertama yang ada di Kabupaten Kapuas,” ucap Harini, usai kegiatan yang berlangsung di Aula salah satu hotel di Jalan Pemuda, Senin (28/11/2022).
Harini menyampaikan,kegiatan ini,tentu memberikan pemahaman bagi kami para guru yang nantinya ikut serta bagaimana sistem kurikulum merdeka belajar dapat diterapkan sekolah masing masing.
“Sumber daya manusia di persiapkan sebelumnya,ketika mulai di terapkan kurikulum merdeka belajar di sekolah masing masing,”katanya.
Maka itu lanjut Dia,kegiatan yang dilaksanakan merupakan pendanaan sendiri dari SMPN 3 Selat secara mandiri.Untuk penerapan kurikulum merdeka belajar profil pelajar pancasila diterapkan di sekolah setelah melalui verifikasi dari pusat melalui yang harus didaftarkan sekolah melalui online menggunakan aplikasi Dapodik Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas.
“Memang saat ini,kita mempersiapkan infrastruktur sarana prasarana di sekolah dan guru sebagai mediator,sebelum kurikulum merdeka belajar diterapkan di SMPN 3 Selat diajukan ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan riset,” terangnya.
Baca Juga : Â Kunker dan Audensi IKM Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Reset Bersama Pemkab Kapuas
Ia menambahkan,kurikulum merdeka belajar lebih fokus pembelajaran kepada siswa dimana guru hanya sebagai fasilitator saja. Sehingga siswa dituntun untuk menjadi profil pelajar pancasila itu sendiri.
“Siswa diberikan kesempatan untuk lebih kreatif dan inovatif serta berkembang sesuai dengan keinginannya sendiri,sebagai tenaga pendidik hanya mengarahkan saja,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post