Kalteng Today – Kauala Kurun, – Guna memastikan pembangunan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berjalan dengan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna. Maka dari itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Gumas mengadakan rapat koordinasi (Rakor) dengan 12 camat, pendamping desa, dan pendamping lokal, yang tujuannya untuk mensinergikan pembangunan serta perencanaan.
Kepala DPMD Kabupaten Gumas Yulius mengatakan, bahwa rakor yang diselenggarakan ini dapat mensinergikan perencanaan dan pelaksanaan secara khusus pembangunan daerah setempat. Yang dimaksud tentu saja dalam koridor sesuai ketentuan yang ada.
“Melalui rakor yang kita lakukan untuk mensinergikan tenaga pendamping profesional seperti tenaga ahli, pendamping desa dan pendamping lokal desa sangat dibutuhkan dalam mengawal dan memastikan pembangunan di Gumas ini, bisa berjalan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna,” ucap Yulius saat membuka kegiatan di aula Bappedalitbang, Rabu (16/6).
Selain itu, kata dia, akan diarahkan untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. SDGs Desa merupakan role pembangunan berkelanjutan yang masuk dalam program prioritas penggunaan dana desa tahun 2021. Sehingga, pendamping profesional harus memahami visi dan misi Pemkab Gumas.
“SDGs desa sebagai upaya terpadu dalam mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring dan desa tanggap budaya. Artinya ada keselarasan, dengan berpedoman RPJMD Kabupaten Gumas,” ujarnya.
Baca Juga : Pemkab Gumas dan Pemprov Kalteng Bahas Perbaikan Jalan Lintas
Sementara Ketua Panitia Slamet Kristiawan menjelaskan, daripada kegiatan itu untuk melakukan evaluasi hasil kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat (P3MD) mengkoordinasikan, merumuskan langkah, pemecahan yang timbul selama kegiatan dan pengendalian, konsolidasi rencana kerja serta tindak lanjut.
“Kegiatan rakor ini selama dua hari, dari tanggal 16-17 Juni 2021, sedangkan peserta ada 12 orang camat sekabupaten, tenaga ahli ada 6 orang, pendamping desa ada 22 orang, pendamping lokal ada 20 orang dan berjumlah 65 orang,” pungkas dia. [Red]
Discussion about this post