Kaltengtoday.com, Kapuas – Melalui kegiatan workshop dan seminar pendidikan, guru harus meningkatkan kompetensi dan memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Kapuas.
Hal ini disampaikan Ny Agustina Erlin Hardi saat menyampaikan sambutan,bahwa sebagai rangkaian HUT ke 78 Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI), Kabupaten Kapuas dan Hari Guru Nasional (HGN),tahun 2023.Tentu menuntut kita sebagai tenaga pendidik harus meningkatkan kompetensi dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman.
“Saya mengucapkan selamat kepada pengurus yang telah di lantik atas amanah baru yang diemban semoga dunia pendidikan semakin maju melalui PGRI di Kabupaten Kapuas,”ucap Agustina Erlin Hardi,Kamis 9 November 2023.
Baca Juga : Â Diknas dan PGRI Salurkan Bantuan Logistik ke Dua Kecamatan
Disampaikan istri dari orang nomor satu di Kapuas itu,guru termasuk saya juga sebagai pendidik dan pertama kali mengajar di SDN 1 Tarantang Kecamatan Mantangai selama 7 tahun dan pindah ke Palangka Raya karena mengikuti suami.
Guru adalah tugas mulia dipenuhi tanggung jawab atas perkembangan anak didiknya secara pengetahuan.Namun juga harus membekali anak didiknya dengan budi dan akhlak mulia di tengah gempuran pemberitaan media sosial semakin marak yang sering disaksikan.
“Guru itu,selalu diposisikan sebagai penghubung ketika mereka menegakan disiplin yang positif kepada peserta didik berada pada lingkungan sekolah,”ujarnya.
Ia menyayangkan,masih ada orang tua peserta didik yang masih saja melakukan kriminalisasi terhadap disiplin yang diterapkan di sekolah.Lebih memilukan beredar di media sosial peserta didik menentang gurunya berkelahi di sekolah.
“Kita prihatin dengan moral anak didik yang sudah berani menentang gurunya dan beredar di media sosial.Tugas guru di jaman modern dan arus informasi yang semakin kompleks guru di tantang untuk lebih profesional dalam menjalankan tugas,”terangnya.
Sedangkan Kepada Dinas Pendidikan Aswan menambahkan,memang sedang marak pemberitaan di media elektronik online,bahkan media sosial tentang perundungan terhadap profesi guru di mana ada murid yang melakukan kekerasan terhadap guru.
“Dengan adanya kegiatan workshop dan seminar pendidikan sangat bermanfaat bagi peserta sehingga profesi guru tidak ada lagi perundungan,”ungkap Aswan.
Kemudian lanjut Dia,materi perundungan dan perlindungan hukum terhadap guru sangat penting dan guru juga harus berupaya di lingkungan sekolah jangan sampai terjadi bullying terhadap anak murid dan bahkan sampai terjadi pembuahan.
Baca Juga : Â Ditbinmas Polda Kalteng sosialisasikan bahaya radikalisme dan intoleransi Kepada Siswa SMAS PGRI 2 Palangka Raya
Sangat tepat dan menarik apabila ada media pembelajaran di sekolah.Karena hampir seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah menggunakan yang lebih fokus kepada anak anak peserta didik.Diharapkan bisa diimplementasikan sesuai dengan metode pendidikan merdeka belajar.
“Ad kasus yang terjadi dimana di videokan dan di posting ke media sosial dimana siswa di keroyok rame rame,tentu tugas guru sangat berat sehingga perlu pengawasan yang ketat agar kejadian tersebut tidak terjadi di lingkungan sekolah,”harapnya.[Red]
Discussion about this post