kaltengtoday.com, Sampit – Sebanyak 33 orang menjadi korban dugaan keracunan kue Ramadan. Dari 33 orang tersebut terdiri dari lima kecamatan yakni Kecamatan Baamang, MB Ketapang, Kota Besi, Antang Kalang dan Cempaga.
Korban terdiri dari berbagai macam latar belakang, mulai dari Polri, PNS, pegawai BUMN hingga pelajar. Para korban juga mengalami gejala serupa mulai dari diare, mual, muntah, demam, nyeri perut dan pusing.
Baca Juga : Bupati Kunjungi Korban Keracunan di Desa Saka Lagon
Menurus Kadis Kesehatan Kotim Umar Kaderi, salah satu korbannya yakni Kadisperindag Kotim Zulhaidir. “Dari 33 orang itu terdapat lima korban yang masih dibawah umur, dari umur 10 tahun, 11 tahun, 14 tahun, dan 16 tahun,”jelasnya kepada Kaltengtoday, Sabtu 1 April 2023.
Dikatakannya, dari beberapa korban yang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit sudah ada yang membaik. “Bahkan satu diantaranya yang sempat dirawat di IGD RSUD dr Murjani meninggal dunia,”katanya.
Ditegaskannya, Dinkes sendiri telah melakukan langkah pengambilan sampel sisa makanan dari pasien untuk diperiksa di Labkesda. “Insya Allah hasilnya akan keluar 3 sampai 5 hari ke depan. Kami juga minta warung yang menjual kue tersebut tidak buka sebelum hasil dari uji labkesda tersebut keluar,”tegasnya.
Baca Juga : Sekda Kapuas Jenguk Warga yang Diduga Mengalami Keracunan di UPT Puskesmas Anjir
Dirinya pun menghimbau kepada seluruh pedagang kue bahkan makanan dan minuman yang ada di Sampit ini agar menjual mamin yang layak dikonsumsi dan sehat. “Ini juga sebagai peringatan bagi siapa saja yang berjualan agar menjaga kualitas dna kuantitas maminnya saat berjualan,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post