Kalteng Today – Buntok, – Ketua DPRD Kabupaten Barito Selatan (Barsel) HM Farid Yusran menilai pengawasan terhadap pengelolaan dan pengawasan dana desa agak lemah, sehingga menimbulkan resiko adanya penyimpangan terhadap dana desa tersebut.
“Pengawasan dana desa kami minta diperketat, dilaksanakan pengendalian secara rutin. Supaya tidak ada penyimpangan-penyimpangan terkait dana desa,” ucap Farid Yusran kepada kaltengtoday, Selasa (18/5/2021).

Ia mengatakan, hal itu bertujuan agar kasus penyimpangan dana desa yang seperti terjadi di Desa Tarusan, Desa Marawan Baru, dan Desa Panarukan bisa dicegah dan diantisipasi secara dini. Sebab akibat dari penyimpangan tersebut dapat merugikan orang banyak atau masyarakat desa itu sendiri.
“Sederhana saja masalahnya, laksanakan pengendalian secara rutin, pengawasannya secara ketat agar penyimpangan itu tidak terjadi, itu saja saya kira,” pungkas politisi dari PDI-Perjuangan Barsel itu.
Baca Juga :Â Pengelolaan Dana BLUD RSUD Jaraga Sasameh Buntok Diduga Tak Sesuai Aturan
Sebelumnya, Panitia Khusus LKPJ Bupati Barsel melaksanakan peninjauan di Desa Tarusan, Kecamatan Dusun Utara, pada Sabtu (1/5) yang lalu, terkait Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang tidak tersalurkan kepada masyarakat.
Dimana diketahui terjadi dugaan penyimpangan dana desa oleh salah satu oknum perangkat desa yang mengakibatkan masyarakat tidak dapat menikmati air bersih dan tidak bisa menikmati penerangan listrik akibat dana pengelolaan listrik desa yang tidak ada, serta keluarga penerima manfaat BLT-DD harus gigit jari akibat permasalahan tersebut. [Red]
Discussion about this post