kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Jika durian dan cempedak boleh dibilang berhasil panen tahun ini, di wilayah Kabupaten Barito Timur, tak bisa dipungkiri. Namun menurut beberapa pedagang dan pemilik asal pohon, ada beberapa keanehan yang dirasakan.
“Sebagian buahnya masak, sebagian seperti gosong. Durian-durian busuk yang saya buang karena yang bagus sudah saya ambil, mirip bukit kecil saja. Banyak sekali. Saya bertanam semangka dan melon juga sama. Ada yang mentah, sementara yang lain matang,” ujar Masrur, salah seorang pekebun di Kecamatan Dusun Tengah, yang menjual semangka, melon dan durian hasil panen pohonnya.
Tapi, kondisi itu tak menimpa semua pohon durian. Beberapa masih terjaga kualitasnya. Mereka menduga, selain faktor cuaca, pohon durian yang berbuah busuk sebagian terkena hama penyakit. Atau bisa juga karena faktor kesuburan serta pemberian nutrisi alami pada tanahnya.
Baca Juga : Â Hadapi Perubahan Cuaca, Dinkes Sarankan Ini Kepada Masyarakat
“Ini, durian-durian yang saya dapatkan, saya intip dari belahannya, bagus-bagus. Paling kalau ada yang belum matang, ya diperam saja. Saya rasa yang panen duriannya tidak bagus tahun ini, kena hama penyakit pada pohon durian. Didukung faktor cuaca yang tidak menentu,” tutur Joni, warga Kecamatan Paku, yang ditemui sedang bersiap mengangkut durian ke Banjarbaru, Kalsel.
Dari keterangan para ‘pelaku perdagangan durian’, untuk tahun ini, Bartim masih beruntung bisa panen buah-buahan. Meski kualitasnya tidak sebagus era sebelumnya.
Dan di pasaran luar Bartim/Kalteng, khususnya ke wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, harganya masih lumayan menjanjikan. Seperti yang dikatakan Joni, di Banjarbaru ia bisa menjual dengan harga jauh diatas modal.
Baca Juga : Â Tahun 2023 Hadapi Cuaca Kemarau Ekstrem
“Mengantisipasi penawaran serta risiko turunnya harga di pasaran yang mendadak, akibat serbuan buah dari daerah lain. Jadi, modal saya per biji yang rata-rata Rp10.000 – Rp12.000 ya ada lah untungnya,” tutur pria yang mengaku bukan berprofesi sebagai pedagang asli, melainkan hanya sambilan itu. [Red]
Discussion about this post