Kalteng Today – Buntok, – Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, anak-anak yang masih berusia sekitar 4-7 tahun terlihat begitu semangat belajar ilmu agama Islam di Masjid Agung Baiturrahman Buntok, Senin (8/2/2021).
Setelah melaksanakan sholat Ashar, anak-anak atau biasa disebut santri ini bergegas mendatangi pendamping pengajarnya masing-masing.
Terlihat juga ada santri yang menggunakan face shield dan sarung tangan.
Muhammad Husein sebagai salah satu pengajar saat dikonfirmasi kaltengtoday mengatakan, pengajian Masjid Agung unit 1010 dibawah naungan LPPTKA BKPRMI itu dilaksanakan guna menjaga mutu pendidikan serta keefektifan dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an bagi anak.
“Disini pengajiannya menggunakan metode tilawati, dimana salah satu yang digunakan dari banyaknya metode. Biasanya ada Iqro kan, kalau disini tilawati,” ucap Husein, Senin (8/2/2021).
Ia menjelaskan, santri yang mengikuti kajian sebanyak 60 orang dan pengajar sebanyak 11 orang. Masing-masing santri akan dibagi perkelompok guna mencegah terjadinya kerumunan dan bisa menjaga jarak satu dengan yang lainnya.
Untuk waktu belajarnya selama 75 menit, apabila dijabarkan yaitu 5 menit untuk berdoa, 15 menit peragaan semuanya membaca, 30 menit membaca satu-satu, 20 menit materi pengayaan untuk menghafal doa dan surah panjang maupun pendek, dan 5 menit terakhir untuk berdoa pulang.
“Kegiatan kami disini dari senin sampai jumat, kalau sabtu minggu kami libur. Dan waktu yang ditempuh untuk satu buku itu Insyaallah 60 hari tamat, yang kemudian nantinya akan diuji kembali,” jelasnya.
Baca Juga :Â Demi Gas Melon Murah, Warga Buntok Harus Antre Berjam-Jam Di Terik Matahari
Ia berharap dengan dilaksanakannya pengajian tersebut dapat menampung semangat belajar para santri dalam menuntut ilmu agama serta dapat mempermudah santri dalam menghafal surah-surah pendek maupun panjang dan menghafal Al-Qur’an. [Red]
Discussion about this post