Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Terkait dugaan keras adanya penghamburan isi rumah tulang alias Tabla “Erai Pakat” di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, belum lama ini, perwakilan pihak keluarga dari jenazah yang tulang belulangnya disemayamkan di situ, mendatangi Mapolsek Dusun Tengah tadi siang (Jumat, 14/11).
Perwakilan pihak keluarga tersebut, adalah dalam rangka menanyakan sejauh mana proses penyelidikan pihak Polsek Dusteng. Sekaligus, mereka mendukung upaya petugas dalam melakukan investigasi atas kasus dugaan pengrusakan ini.
Seperti dikatakan Wartamin, yang ditunjuk menjadi juru bicara perwakilan, pada rapat pihak keluarga beberapa hari yang lalu, ikatan keluarga besar dari para jenazah di rumah tulang tersebut, telah bersepakat untuk menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada pihak berwajib. Sementara mereka, akan mengadakan ritual adat peletakan tulang belulang kembali ke tempat semula.
“Kami jamin tidak akan ada aksi anarkis, demo dan sebagainya, karena kami menghargai proses hukum yang berlaku. Yang kami inginkan sederhana saja. Yaitu hanya pelaku beserta motifnya bisa terungkap. Karena betapa sakit hatinya kami, melihat tulang belulang keluarga atau leluhur kami mendadak berhamburan seperti itu. Bagi kami, rumah tulang adalah simbol penghormatan pada leluhur, pada sejarah tutur orang Dayak Lawangan yang ada di Desa Netampin maupun sekitarnya,” tutur Wartamin.
Menanggapi hal ini, Pejabat Sementara (PS) Kapolsek Dusun Tengah Inspektur Dua (Ipda) Supriyadi, yang didampingi Kanit Reskrim Polsek Dusun Tengah, menyatakan berterima kasih atas penyampaian warga tersebut. Ia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada istilah jeda dalam penyelidikan masalah ini.
“Pada waktu kejadian pun, atas laporan warga kami langsung datang ke TKP. Meskipun saat itu belum ada surat laporan resmi. Saya sendiri bersama tim yang ke sana. “ujarnya.
Baca juga : Kapolres Bartim Launching Website Resmi
Kemudian pihaknya memanggil beberapa yang jadi saksi. Ini adalah bentuk respon cepat terhadap setiap laporan yang datang dari masyarakat.” Sampai sekarang, kami masih mengurai, terus mendalami. Dan jadi pertanyaan kami juga; apa sebetulnya motif terduga pelaku. Karena pelaku kriminal tak mungkin bertindak tanpa ada motif. Padahal harta berharga tidak ada di Tabla tersebut,” beber Kapolsek.
Baca juga : Set Enus Mebas Pimpin Acara HUT ke-49 PDI Perjuangan di Kantor DPC Kab Bartim
Intinya, menurut Kapolsek lagi, dia dan pihaknya tetap berusaha mencari titik terang penyidikan. Dan ia juga mendukung pelaksanaan ritual pengangkatan tulang nanti dapat dilaksanakan. Tentunya dengan melibatkan tokoh adat seperti Demang,Mantir dan sebagainya. [Red]
Discussion about this post