kaltengtoday.com, Sampit – Para petani sawit lokal di 5 (lima) desa sekitar PT Mustika Sembuluh POM meminta kepada perusahaan agar kiranya dapat membantu menerima dan memikirkan hasil panen buah kelapa sawit milik petani lokal sebanyak 250 MT/hari. Para petani juga berharap agar bisa memberikan prioritas bagi petani lokal sebagai pemasok TBS other di PKS PT Mustika Sembuluh (CKP).
Menurut perwakilan Koperasi Rinjau Hapakat Mandiri (KRHM) Hendricus Hendra memahami dengan kondisi TBS inti sedang panen puncak dan PKS Mustika Sembuluh sering mengalami kerusakan. Hal inilah yang menyebabkan proses produksi TBS inti terganggu.
“Saya juga menyampaikan agar pihak management PKS Mustika Sembuluh bisa memahami arti bermitra dengan masyarakat setempat,”jelasnya, Sabtu (4/6).
Baca Juga : Dewan Dukung Sikap Tegas Gubernur ke PBS Sawit
Kata dia, berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Kemitraan Usaha Perkebunan Pasal 1 Ayat 28 menjelskan, Kemitraan usaha perkebunan adalah hubungan kerja yang harmonis dan bersinergi serta saling menguntungkan, menghargai, bertanggungjawab, memperkuat, dan saling ketergantungan antara perusahaan perkebunan dengan pekebun, karyawan. masyarakat sekitar perkebunan termasuk masyarakat adat. Paparnya.
Pada Pasal 8 Ayat 3 juga menjelaskan tentang kemitraan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui , penyediaan sarana produksi, kerjasama produksi, pengolahan dan pemasaran, transportasi, kerjasama operasional, kepemilikan saham dan kerjasama penyediaan jasa pendukung lainnya. Tegasnya.
Baca Juga :PBS di Kotim Diminta Perdayakan SDM Masyarakat Lokal
Ditegaskannya lagi, hal ini juga sesuai dan tercantum disaat pengajuan ijin pembangunan Pabrik pengolahan buah kelapa sawit yang tertuang pada poin 12 tentang tatacara mendapatkan ijin IUP-P. “Kami berharap dengan adanya panen raya Kebun kelapa sawit milik petani lokal agar sementara ini pihak Commersial tidak perlu mengambil TBS dari Zona jauh agar tidak terjadi prokontra dilapangan,”harapnya.
Terpisah Ketua Koperasi Penti Djafar menegaskan “Saya mewakili masyarakat dan juga atas nama koperasi agar pihak perusahaan setempat memikirkan nasib petani sawit lokal. Ingat, perusahaan itu harus bermitra dengan masyarakat setempat,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post