Kalteng Today – Palangka Raya, – Menanggapi adanya gagal panen yang terjadi di area Program Food Estate,Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Lohing Simon meminta petani sesuaikan dirinya dengan cara pengelolaan pertanian modern.
“Food Estate ini adalah teknologi pertanian modern, dan seperti kita tahu kebiasaan masyarakat disana hanya memiliki dua musim tanam. Maka dengan hadirnya program ini, lalu merubah menjadi tiga musim,” katanya kepada awak media, Senin (1/2).
Perubahan pengelolaan pertanian ini disinyalir oleh pihaknya tentu berpengaruh pada kepuasan hasil panen. Sehingga dengan melihat hal tersebut, menurutnya harus ada penyesuaian lebih lanjut terkait dengan program tersebut oleh petani.
“Sehingga menurut fakta lapangan, dari dua menjadi tiga dan ditambah lagi musim hujan sekarang ini, maka terkendala gagal. Yang biasa panen mungkin 4 ton, tapi sekarang mungkin jauh dari itu,” ujarnya.
Maka dari itu, dirinya mengungkapkan kemungkinan menurut masyarakat saat ini program tersebut tidak menguntungkan.
“Kalau saya berpikir positif saja, yang namanya pertanian maju atau modern, apalagi ditambah dengan teknologi yang tinggi, tentunya seperti irigasi, tata kelola air dan semuanya, jadi semuanya wajar – wajar saja, karena ini juga tahap uji coba,” terangnya.
Baca Juga: Warga Katingan Harus Waspadai Puncak Musim Hujan
Dirinya membandingkan antara kultur musim di daerah Pulau Jawa dan Kalimantan yang cukup berbeda, sehingga program tersebut butuh penyesuaian lebih lanjut.
“Ini yang terjadi, artinya diluar perhitungan semua. Jadi gagalnya ini seperti yang saya lihat, hanya oleh seringnya musim hujan, jadi tidak terhitung disitu,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post