Kalteng Today – Palangka Raya, – Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro menggelar paparan terkait pertumbuhan ekonomi kalteng triwulan IV-2020 berdasarkan data yang telah tercatat.
Pemaparan ini dilaksanakan di Aula Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah pada Jum’at (5/1/2021) siang.
“Perekonomian di Kalteng Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp.152,19 triliun atas dasar harga berlaku dan atas dasar konstan 2010 mencapai Rp. 98,96 triliun.
Sementara untuk ekonomi pada triwulan IV tahun 2020 terkontraksi sebesar 1,40 persen. dari sisi produksi, kategori kontraksi terbesar adalah jasa perusahaan tumbuh negatif sebesar 13,74 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi terbesar terjadi pada komponen ekspor sebesar 7,23 persen, ujarnya.
Eko juga menyampaikan triwulan III-2020 (q-to-q), pertumbuhan mencapai 2,91 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 22,32 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 4,89 persen, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 4,84 persen.
“Sedangkan ekonomi di Kalteng triwulan IV-2020 terhadap triwulan IV-2019 (y-on-y) terkontraksi sebesar 2,10 persen. Dari sisi produksi, kategori dengan kontraksi terbesar adalah Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh negatif sebesar 29,59 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi terbesar didorong oleh komponen PMTB yang tumbuh -10,11 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang tumbuh -1,53 persen dan Ekspor yang tumbuh -0,67 persen” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dirinya menyampaikan bahwa struktur ekonomi Kalimantan secara spasial pada triwulan IV-2020 masih didominasi Provinsi Kalimantan Timur sebesar 47,79 persen. Provinsi Kalimantan Tengah berada di urutan keempat dengan kontribusi sebesar 12,47 persen.
“Ekonomi di Kalteng tahun 2020 lalu, secara kumulatif terkontraksi sebesar 1,40 persen. ada delapan kategori yang berkontraksi, yaitu pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor.Lalu, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa perusahaan dan jasa Lainnya” bebernya.
Jadi Kontraksi terbesar terjadi pada kategori jasa perusahaan sebesar 13,74 persen. Sementara itu, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 18,83 persen. Secara global bisa diartikan terus merangkak naik. Maka itu semoga pandemik ini bisa berlalu, sebab tak bisa dipungkiri salah satu faktornya adalah dampak wabah saat ini.
Lebih Lanjut Eko juga menambahkan bahwa, tidak bisa pula dipungkiri untuk struktur perekonomian tahun 2020 masih didominasi oleh tiga kategori utama, yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan di kisaran 21,80 persen. lalu diikuti Industri Pengolahan sebanyak 15,96 persen, dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor ada di angka 13,19 persen.
”Alam masih memberikan dominasinya. Maka itu selalu jaga alam Kalteng ini semoga kedepan lebih baik lagi,” pintanya.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, maka pertambangan dan penggalian memberikan andil kontraksi tertinggi sebesar 1,50 persen, diikuti Konstruksi sebesar -0,95 persen dan transportasi dan pergudangan memberikan andil sebesar 0,21 persen.
Bicara ekonomi triwulan IV-2020 , lanjut Eko, terdata bahwa terkontraksi 2,10 persen dibandingkan triwulan IV-2019 dalam tahun berjalan. Enam kategori mengalami kontraksi. Kontraksi terbesar terjadi pada kategori pertambangan dan penggalian sebesar 29,59 persen. Sementara, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Informasi dan Komunikasi sebesar 28,51 persen.
Baca Juga: Kisah Pilu Mama Yayang, 13 Tahun Memulung Sampah Agar Anak Tetap Kuliah
”Artinya pendapatan dari informasi dan komunikasi meningkat selama triwulan IV,” terangnya.
Jadi secara global, ekonomi secara kumulatif mengalami kontraksi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), diikuti Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT).
“Konklretnya sepanjang tahun 2020 perekonomian semua provinsi pada regional Kalimantan mengalami kontraksi. Kalimantan Timur mengalami kontraksi tertinggi yaitu sebesar -2,85 persen, sementara kontraksi terendah adalah Kalimantan Utara sebesar -1,11 persen. Maka itu semoga lebih baik kedepannya.” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post