Kalteng Today – Sampit, – Nampaknya wabah Covid-19 yang saat ini terjadi tak terkecuali berdampak pada beberapa sektor usaha. Bukan hanya di kota yang angka peningkatan kasus Covid-19 terjadi, namun hal tersebut berlaku pula di Kabupaten Kotawaringin Timur. Bagaimana tidak, salah satu sektor usaha hiburan musik organ tunggal juga terkena imbas dari virus yang berasal dari Negara Cina yakni Kota Wuhan.
Bahkan, masyarakat juga dilarang berkumpul untuk mengurangi bahkan menekan angka kasus positif Covid-19 tersebut. Bayangkan saja, sudah hampir 4 bulan lebih wabah corona melanda yang berakibat pada penurunan bahkan pegiat seni musik pemasukannya menurun tajam.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri prihatin akan kondisi pegiat seni musik tersebut. Apalagi dirinya sangat memahami akan kondisi saat yang memang mau apalagi. Ditambah lagi pendapatan yang tidak menentu dan harga kebutuhan pokok juga meningkat, ucapnya, belum lama ini.
Kata dia, kondisi ini perlu ada solusi khususnya kepada warga pegiat seni musik. “Atas dasar inilah, saya akan melihat manfaat dan mudaratnya serta akan mempertimbangkan terkait izin untuk hiburan musik nantinya,”akuinya.
Baca Juga:Â Dukung Penurunan Angka Stunting PUPRPKP Kapuas Bangun Fasilitas Sanitasi
Mungkin semua  mengetahui bahwa usaha organ tunggal tersebut jika tidak ada hiburan atau masyarakat yang menggunakan jasa mereka maka pegiat seni musik juga akan menurun pendapatannya. “Lihat saja pegiat seni musik yang ada di kecamatan, bahkan di Kota Sampit saja pendapatannya menurun drastis sekali,”akuinya.
Tentu hal ini perlu jalan keluar atau solusinya. “Contoh saja kita atur terkait orang yang datang, atau bisa saja yang mempunyai hajatan atau acara menyediakan tempat cuci tangan, mikropon pakai sarung, bahkan penyanyi juga dibatasi. Pada intinya, protokol kesehatan harus dan wajib kita jalankan nantinya,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post