Kalteng Today – Kasongan, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2021, difokuskan pada pembahasan program dan kegiatan strategis pembangunan pertanian Tahun 2021.
Adapun tema yang diangkat yaitu “Memperkuat peran sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19”. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Ir. Yossy di ruang kerjanya kepada media, Kamis (14/01/2021).
“Sebelumnya kami telah mengikuti Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang dibuka pada hari Senin, Tanggal 11 Januari 2021, dan ini dilaksanakan secara virtual atau zoom meeting,” ucap Yossy.
Dari kegiatan tersebut banyak dihasilkan rumusan sementara menyangkut kebijakan pembangunan pertanian di Tahun 2021. Presiden Republik Indonesia menegaskan mengenai pengelolaan pangan dan pembangunan pertanian harus dilakukan secara serius dan detail, khususnya untuk komoditas pangan impor, seperti kedelai, jagung, gula, bawang putih dan beras.
Kemudian gagasan pengembangan kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara harus dapat diselesaikan, agar menjadi contoh yang dapat di replikasikan pengembangannya di provinsi lain, dengan dukungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, dalam rangka mengurangi pangan impor.
Disampaikannya pula bahwa Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu maju, mandiri dan modern.
Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat, dan cepat bagi jajaran, dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik dan maju, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki (mandiri), dan memanfaatkan kekinian teknologi.
Baca Juga : Haris Budiarso Jabat Ketua Pengadilan Negeri Kasongan
Untuk program super prioritas pertanian yakni Food Estate dan korporasi petani di Kalteng dan Sumut, perluasan areal tanam baru dan IP 400, seribu kampung buah, swasembada gula konsumsi, seribu desa perkebunan rumah tangga.
Selanjutnya sepuluh ribu desa sapi, program sekolah pertanian di 34 provinsi, digitalisasi pertanian dan market place, 2,5 juta petani milenial, magang petani milenial ke luar negeri dan seribu desa gerakan tiga kali lipat ekspor.
“Tentunya, keberhasilan dalam pembangunan pertanian memerlukan penyelarasan langkah-langkah para pelaku dan pemangku kepentingan di sektor pertanian. Sehingga perlu adanya komitmen dari semua pihak dan kepedulian semua, terhadap kemajuan pertanian,” kata Kepala DP3. [Red]
Discussion about this post