Kaltengtoday.com, Kasongan – Pj Bupati Katingan Saiful menyebutkan, sepanjang usianya perjalanan PGRI selalu mewarnai dunia pendidikan Indonesia khususnya dalam memperjuangkan harkat dan martabat guru agar lebih baik.
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Jas merah dan apa yang disampaikan Founding father Indonesia tersebut sangat membekas di sanubari kita bahwa sejarah tidak boleh dilupakan,” Katanya, Minggu (26/11/2023).
Baca Juga : PGRI Kapuas Catatkan Rekor Muri Midlay Lagu Melibatkan Ribuan Guru
Menurutnya, PGRI yang berdiri 100 hari setelah Indonesia Merdeka ditengah kepulan asap mesiu dan pekik merdeka. Sehingga, dapat menjadi garda terdepan dalam perjuangan membangun dunia pendidikan Indonesia dari keterpurukan, keterbelakangan, dan kebodohan akibat penjajahan.
Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para pendidik formal-guru dan dosen, pendidik nonformal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan hari lahir PGRI, tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui penetapan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 tahun 1994.
“kita kembali mengenang sejarah 78 tahun lalu, tepat seratus hari setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 25 November 1945, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat untuk memajukan Pendidikan nasional,” Jelasnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik, tenaga kependidikan, khususnya para guru honorer yang setia mengabdi mengisi kekosongan guru dan tetap mengajar sepenuh hati di sekolah.
” Semoga dedikasi, loyalitas, dan pengabdian para guru, pendidik dan tenaga kependidikan menjadi suluh penerang bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan dan, transformasi guru wujudkan Indonesia maju,” Pungkasnya. [Red]
Discussion about this post