kaltengtoday.com, Kasongan – Kondisi yang cukup miris dialami petani di Kecamatan Katingan Kuala. Saat ini, petani diwilayah itu sudah memasuki musim panen.
Meskipun jumlah produksi gabah kering melimpah tetapi saat ini masih minim pembeli. Sehingga harga menjadi murah dan dialami oleh para petani.
Kepala Desa Jaya Makmur, Ahmad Wahyudi mengatakan, sebelum musim panen harga gabah kering masih normal. Tetapi, ketika memasuki musim panen harga menjadi turun. Sehingga, petani mengalami persoalan dalam memasarkannya.
Baca Juga :Â Pemkab Katingan Berupaya Tingkatkan Hasil Pertanian
“Harga gabah hanya Rp 3 ribu sampai Rp 3500 ribu. Pembelinya pun masih sedikit,” Katanya, Kamis (28/4/2022).
Ia menegaskan, persoalan ini sudah dilaporkan kepada camat Katingan Kuala. Alasannya, karena harga gabah ditangan petani masih mengalami perubahan.
“Harga mengalami penurunan dan tidak ada perubahan. Sebab, jumlah ketersediaan gabah kering semakin meningkat,” Jelasnya.
Terkait tempat pemasarannya, petani memasarkan ke Kota Kasongan dan Sampit. Petani saat ini masih mengalami kerugian karena harga yang terjadi.
“Kami meminta agar ada perhatian dari pemerintah daerah untuk turun tangan dalam persoalan tersebut, ” Bebernya.
Baca Juga :Pengelolaan Pangan Dan Pertanian di Katingan Harus Dilakukan Serius
Sementara itu, Kepala Desa Makmur Utama, Imam Syafii juga mengharapkan ada perhatian dari instansi teknis Terkait dalam membantu hasil produksi pertanian. Makan, demi menghindari harga gabah yang anjlok perlu ada sinergitas antara pihak terkait dan petani. [Red]
Discussion about this post