Kaltengtoday.com – Tamiang Layang – Sebanyak tiga sanggar di Kabupaten Barito Timur, baru saja menerima bantuan berupa alat musik kangkanung (kenong) dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur.
Dikatakan oleh Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kab Bartim, Forty Rickyannou, bantuan tersebut adalah upaya Pemkab Bartim mendukung giat kesenian tradisional serta sanggar-sanggar yang terlibat di dalamnya.
Baca juga :Â Asisten 1 Sekda Bartim Tegaskan Studi Banding ke Tiga Kabupaten Punya Tujuan Jelas
“Penyerahan tersebut merupakan bukti nyata kepedulian Pemkab Bartim dalam mendukung keberlangsungan kegiatan seni dan budaya di Gumi Jari Janang Kalalawah ini,” ucap Forty dalam rilis persnya.
Adapun ketiga sanggar yang mendapatkan bantuan alat musik kangkanung itu adalah Sanggar Ngamang Talam di Desa Jaar-Kecamatan Dusun Timur, Sanggar Jamuhala Maleh dari Desa Balawa-Kecamatan Paju Epat, serta Sanggar Maeh Pakar dari Desa Janah Jari-Kecamatan Awang.
Para pelaku seni , khususnya seni tradisional di Kabupaten Barito Timur sendiri, mengapresiasi apa yang disumbangkan Pemkab Bartim. Namun beberapa di antaranya memberikan masukan agar tidak hanya satu jenis budaya saja yang diberikan bantuan.
“Ini sekadar saran, ya kalau bisa sanggar seni lain yang menampilkan tari Banjar, Jawa ataupun Dayak Bakumpai, juga nantinya diciprati bantuan. Karena bagaimanapun, mereka juga ikut menciptakan keberlangsungan seni dan budaya di Kab Bartim,” ujar Din, salah satu pegiat tari tradisional yang kerap mengkoordinir anak-anak remaja berlatih tari.
Menurut warga Kecamatan Dusun Timur itu, tadi siang (Selasa, 31/ 5), dengan perhatian merata pemerintah daerah, maka iklim berkesenian akan hidup secara merata dan bereksinambungan.
“Sehingga nantinya mereka punya semangat yang sama: yaitu menciptakan gairah berkesenian di Kab Bartim,” ucapnya lagi.
Baca juga :Â Lepas Rombongan ke FBIM Kalteng, Bupati Bartim Harapkan Sabet Gelar Juara
Saat ini, memang cukup banyak sanggar berdiri di Kab Bartim. Terlihat dari beberapa acara adat, termasuk acara pengantinan, para penari tradisional memeriahkan momen tersebut.
Dan selain sanggar tari tradisional yang menampilkan kebudayaan Dayak Maanyan, juga ada tari tradisional yang menampilkan tari Jipin (Banjar), kuda lumping (Jawa) ataupun tari pesisir (Dayak Bakumpai). [Red]
Discussion about this post