Kalteng Today – Buntok, – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD Barsel, membahas salah satunya pelaksanaan seleksi assessment penetapan pejabat eselon II.
Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Barsel Edy Purwanto usai mengikuti kegiatan RDP , bertempat di ruang rapat DPRD Barsel, Senin (27/7/2020).
“Sebab seperti yang kita ketahui ada lima jabatan yang kosong di Pemkab Barsel, yaitu Dinas PUPR, sekwan, asisten III, DSPMD, dan Perizinan,” ucap Edy Purwanto kepada kaltengtoday.
Lanjut Sekda yang pernah menjabat sebagai Kasatpol-PP Barsel ini mengatakan, dalam pelaksanaan asesmen beberapa waktu lalu pihaknya telah mendapatkan tiga calon yang telah ditentukan Panitia Seleksi (Pansel) dari provinsi dengan berbagai disiplin ilmu.
“Assessment telah diumumkan, kita akan menunggu keputusan bupati dari tiga calon yang akan menempati tiga dinas tersebut, karena semua tergantung bupati yang menjabat sebagai pejabat pembina kepegawaian,” pungkasnya.
Kemudian dalam hasil runding tersebut, pihaknya juga mendapatkan pesan dari Komisi I, mengenai prosedur mutasi pegawai di lingkup Pemkab Barsel.
“Dalam hal ini ke depan kita melalui tim baperjakat dan atas persetujuan bupati akan melakukan mutasi sesuai prosedur, untuk meminimalisir PNS maupun pejabat yang menduduki jabatan agar tidak di nonjobkan,” terangnya.
Sesuai dengan kewenangan, komisi I mengkoordinasikan kepada pihaknya bahwa di beberapa sekolah di kabupaten bertajuk ‘Dahani Dahanai Tuntung Tulus tersebut’ kekurangan tenaga pengajar.
“Di antaranya SMA Negeri 5 Buntok kekurangan guru, informasi ini telah kita tampung dan akan segera kita koordinasikan ke provinsi,” ungkapnya.
Baca Juga : Pemkab Kotim Tingkatkan Kewaspadaan, Saat Arus Balik Lebaran
Lebih dalam, untuk kinerja gugus tugas covid-19, komisi I memberi masukan dan mengharapkan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan transportasi khusus dan melakukan swab maupun rapid test di kecamatan.
“Transportasi khusus diperlukan dan jangan sampai menggunakan transportasi umum, agar tim lapangan yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang mungkin terindikasi tidak membawa covid-19 melalui alat transportasinya,” paparnya. [Red]
Discussion about this post