Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Jika pada tahun 2008 ke atas, ada semacam tradisi Bupati dan rombongan pejabat meresmikan Pasar Wadai dan berbelanja memborong, maka di tahun 2023, tak ada lagi tradisi ini di Barito Timur.
“Bisa dikatakan seolah melengkapi tahun 2019 – 2020 yang dijungkirbalikkan oleh pandemi Covid 19. Hanya saja kita beruntung, tahun 2021 dan 2022, kita bisa menikmati aneka penganan tradisional dijajakan,” komentar Ibert, warga Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, yang sedang memborong kue di stand jajanan komplek eks Terminal Tamiang Layang,Minggu,(/03/2023).
Baca juga :Â Meriahkan Ramadhan dan Wujudkan Kebersamaan, Polres Bartim Bagikan Takjil di Jalanan
Meski non muslim, Ibert mengaku senang dengan adanya pasar kue (wadai) yang digelar setiap kali bulan suci Ramadhan. Selain memang menggemari kuliner, ia dan anak istrinya jadi punya alternatif rekreasi lokal.
Ramainya pembeli menyerbu deretan kios atau rombong pedagang Pasar Wadai Ramadhan, juga terlihat di Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, sebagai sentral perekonomian Barito Timur. Dari halaman Pasar Beringin hingga depan pagar Masjid Sabilal Mujahidin, ramai berderet pedagang yang diserbu pembeli mulai siang hingga sore.
Baca juga :Â Bartim Tegaskan Akan Tetap Pertahankan Desa Dambung
“Sayang tahun ini Pak Bupati dan rombongan tidak ada mengunjungi Pasar Wadai Kenapa ya?.Dulu-dulu, dari jaman Pak Zain Alkim, juga Pak Ampera, selalu membuka Pasar Wadai, berkunjung dan memborong semua kue pedagang…,” celoteh Ibu Zulfah, salah seorang pedagang yang menjajakan kue serta es.
Ada dukungan langsung atau tidak, yang jelas dengan adanya para pedagang yang meramaikan momen ini, menjadi sebuah bukti bahwa geliat UMKM di Kabupaten Barito Timur pasca pandemi, terus berkembang dengan bergairah. [Red]
Discussion about this post