Kaltengtoday.com – Tamiang Layang – Para siswa-siswi di Kabupaten Barito Timur, sebentar lagi akan mengikuti jejak rekan-rekannya di kabupaten/kota lain di Kalimantan Tengah ini. Yaitu masuk sekolah kembali, dalam uji jajak Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Sesuai Surat Edaran Bupati Barito Timur Nomor 421.6/2133/Set::2/Disdik/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Masa Pandemi Covid 19, maka beberapa sekolah di Barito Timur pun telah menetapkan tanggal mulainya kegiatan belajar mengajar secara terbatas.
Seperti yang terpantau media ini, seperti di SMPN Tampa, Kecamatan Paku, para siswa juga sudah menerapkan PTMT. Beberapa siswa masuk secara bergelombang, dengan junlah yang terbatas. Dan tidak terlalu lama, mereka pulang.
Sedangkan di SMPN 1 Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, kegiatan belajar akan dimulai besok (Sabtu, 16/ 10). Dibanding sekolah sederajat lain seperti MTsN di Ampah sendiri atau SMPN Tampa, sekolah ini memang paling ‘bontot’ dalam melaksanakan gelar kembalinya belajar di sekolah.
Adapun dalam pelaksanaannya, sekolah menerapkan beberapa peraturan yang menekankan tetap pentingnya Protokol Kesehatan (Prokes), seperti mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer sebelum masuk kelas, memakai masker, serta menghindari kerumunan.
Baca Juga : Â Dewan Dukung Pelaksanaan PTM Terbatas di Kalteng
“Walaupun jam belajar serta jumlah siswanya terbatas, tapi kami tetap senang kembali ke sekolah. Rasanya rindu bertemu guru dan teman-teman lagi. Yang penting bisa belajar dibimbing guru, karena belajar secara daring, kurang bisa menyerap pelajaran,” aku Syelindra, salah seorang siswa kelas IX SMPN 1 Ampah, tadi siang (Jumat, 15/ 10).
Senada dengan Syelindra, Grace, siswi SMA di TamiangLayang, Kecamatan Dusun Timur, mengungkapkan kegembiraannya diberlakukan PTMT.
Baca Juga : Â PTM Terbatas, Gubernur Kalteng Instruksikan Prokes Ketat
“Senang sekali. Kembali ke sekolah, mengenakan seragam, menyerap ilmu yang langsung diajarkan guru, rasanya benar-benar bergairah lagi. Kaalu selama ini kan lewat sistem online agak susah ya menyerapnya. Mana kadang ada gangguan jaringan, proses belajar jadi bermasalah,” tuturnya. [Red]
Discussion about this post