kaltengtoday.com, – Palangka Raya – Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Rawang menilai panjangnya rantai distribusi menjadi salah satu indikator penyebab naiknya harga sejumlah bahan pokok dipasaran.
Panjangnya rantai distribusi tersebut, menyebabkan adanya biaya tambahan yang cukup tinggi. Seperti biaya transportasi dengan alasan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan lain-lain. Sehingga berdampak pada kenaikan harga modal barang atau logistik.
Baca juga : Pemko Palangka Raya Akan Renovasi MPP Huma Betang
“Contoh naiknya harga bawang merah ataupun ayam kampung, penyebabnya tidak lain ke persoalan rantai distribusi yang panjang. Panjangnya rantai distribusi menimbulkan biaya tambahan yang tidak sedikit, sehingga pada akhirnya mempengaruhi harga jual,” katanya, Senin (25/4/2022).
Memang, dirinya mengakui jika kenaikan harga komoditas kerap terjadi tiap pelaksanaan hari raya besar keagamaan. Hal tersebut terjadi akibat adanya peningkatan permintaan masyarakat akan komoditas tertentu.
“Nah, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menjaga ketahanan pangan, yakni terkait distribusi, kemudian stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok,” jelasnya.
Sementara itu, terkait harga sejumlah bahan pokok di pasaran, saat ini ada sejumlah komoditas pangan yang mengalami penurunan maupun kenaikan serta dengan harga yang tetap.
Baca juga : Pemko Palangka Raya Maksimalkan PTM Hanya 50 Persen
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan monitoring je pasar-pasar agar dapat memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok tetap aman.
“Kita terus pantau, karena kan semua ini juga untuk masyarakat, agar masyarakat dapat dengan nyaman dan tenang merayakan Idul Fitri dengan bahan pokok yang murah,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post