kaltengtoday.com – PALANGKA RAYA – Ditengah terjadinya pandemi Covid19 atau virus Corona yang terjadi di Kota Palangka Raya sejumlah usaha masyarakat juga ikut terdampak dimana tentunya berakibat pada sektor perekonomian.
Salah satu sektor usaha yang mengalami dampak akibat pandemi virus Corona diantaranya adalah menurunnya omzet penjualan makanan seperti yang dialami salah seorang penjual makanan di jalan RTA Milono km 7 Kota Palangka Raya.
Kepada kaltengtoday.com Mama Ratu, salah seorang penjual nasi kuning dan lontong mengatakan bahwa sejak dua Minggu terakhir omzet penjualannya menurun drastis karena jumlah pembeli yang semakin sedikit.
“Kalau hari biasa saya buat nasi kuning sebanyak 3 kg beras dan kalau lontong sebanyak 60 potong, tapi sekarang tidak lagi,” ucapnya saat diwawancarai pada Rabu (1/4/2020).
Sedangkan untuk saat ini dia hanya bisa memasak 1,5 kg beras untuk nasi kuning bahkan juga kadang selama berjualan dari pagi sampai sekitar jam 12.00 WIB juga tidak habis, begitu pula dengan menu lontong dimana dia hanya membuat sebanyak 30 potong.
Adapun nasi kuning dan lontong tersebut dijual dengan harga Rp 10.000/porsi atau dibungkus tanpa minumnya dan dia mengaku dengan omzet saat ini itupun pas-pasan untuk mencukupi makanan sehari-hari.
Dia juga berharap agar secepatnya pandemi virus Corona ini cepat berlalu agar omzet penjualannya kembali seperti biasanya dan tanpa khawatir lagi terhadap dampak virus Corona.
Sementara itu lain halnya saatnya kaltengtoday mewawancarai salah seorang ojek online (ojol), Minchen mengatakan bahwa penghasilan ditengah pandemi Corona saat ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.
Dia mengatakan bahwa besar dan kecilnya penghasilan sebagai ojol sesuai dengan ketekunan setiap orang yang berbeda-beda, misalnya penghasilan ojol yang beroperasi dari pagi sampai siang saja pasti beda dengan yang menarik dari pagi sampai sore bahkan malam.
Sementara itu dia mengatakan bahwa apakah order makanan mengalami kenaikan pasca imbauan ke masyarakat untuk berada dirumah dia katakan masih seperti hari biasa saja, dan dia menilai bahwa mungkin masyarakat juga sudah menyediakan stok bahan pokok dan memasak dirumah.
Selain itu pembatasan rumah makan yang hanya buka sampai jam 20.00 WIB malam juga tentu punya pengaruh karena biasanya dia menarik orderan makanan kalau malam bisa sampai pukul 22.00 WIB. [Red]
Discussion about this post