Kalteng Today – Sampit, – Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah kampus memilih untuk meniadakan perkuliahan di kelas dan menggantinya dengan kuliah daring. Banyak mahasiswa yang akhirnya memilih untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Meski demikian, tidak semua mahasiswa perantau pulang ke asalnya, sebagian memilih untuk tetap bertahan di perantauan, sebagian lainnya juga terpaksa harus tinggal karena terkendala biaya dan status PSBB yang ditetapkan oleh pemerintah daerah/provinsi setempat.
Belum lama ini Ikatan Pelajar Mahasiswa Kotim di Kota Palangkraya, mewakili seluruh mahasiswa yang berstudi di berbagai universitas di Indonesia menemui jajaran wakil rakyat di gedung DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur.
Perwakilan mahasiswa tersebut, menemui Fraksi PKB DPRD Kotim, mereka mewakili suara aspirasi seluruh mahasiswa yang berstudi di berbagai kota di Indonesia, sebagian dari mereka (mahasiswa) di kota Palangka Raya tidak bisa pulang ke kampung halaman karena terkendala status PSBB ditetapkan pemerintah.
“Mereka kawan-kawan ada memilih yang bertahan, karena takut apabila pulang kekampung halaman menjadi akan carier atau pembawa virus, selain itu kebingungan karena di kota rantau biaya yang dikirimkan orang tua juga sangat terbatas,” ungkap, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kotim, Sandi Ramdhani.
Sandi menjelaskan, mereka (mahasiswa) tidak bisa terus mengandalkan kiriman ongkos dari orang tua, karena menyadari orang tua mereka juga kesulitan ditengah pandemi seperti sekarang ini.
“Sebab itu kami berharap Pemkab Kotim memperhatikan nasib mahasiswa asal Kabupaten Kotawaringin Timur yang terkena dampak dari penyebaran virus covid-19, dikarenakan mereka juga merupakan aset untuk daerah pada masa yang akan datang,” jelas Sandi.
Baca Juga:
Edy Pratowo Bantu Sembako Untuk Mahasiswa Pulang Pisau di Palangka Raya
Ditambahkannya, khusus untuk mahasiswa yang berada di pulau jawa secara otomatia sudah tidak bisa kembali ke dareah lagi, karena akses laut maupun udara sudah ditutup oleh pemerintah, sebab itu berharap ada perhatian dari pemerintah daerah kotim. [Red]
Discussion about this post