Hampir dua jam menyusuri Sungai Sekonyer, kapal wisatawan berkapasitas 30 penumpang berjalan pelan saat berbelok ke sebuah sungai kecil yang memiliki gapura, Kapten kapal seorang pria setengah baya menurunkan laju deru mesin kapal dan mesinpun berubah senyap.
Tak lama berselang, sipemandu wisata yang biasa dipanggil Dede nampak berteriak kencang kepada para penumpang. “Tempat ini adalah spot foto favorit pengunjung untuk mengambil foto,” kata Dede sambil menunjuk tempat yang dimaksud.
Tanpa dikomando puluhan wisatawan pun mencari tempat yang cocok untuk berfoto di atas kapal. Mereka ingin mengabadikan peristiwa saat menumpang kapal wisata dengan latar belakang sungai kecil yang dikenal dengan nama Sungai Air Hitam. Sebenarnya sungai ini tak seberapa panjang hanya sekitar 4 kilometer dan lebarnya sekitar 3 meter.
Sungai ini ialah satu-satunya akses untuk masuk Camp Leakey, tempat wisatawan melihat orang utan. Namun, soal keindahan jangan ditanya. Namanya memang Sungai Air Hitam karena humus yang hidup ribuan tahun tapi airnya sangat bersih dan adem. Kiri kanan sungai masih berupa hutan lebat. Sesekali tampak terlihat segerombolan monyet tengah bertengger di atas dahan pohon seolah melihat pengunjung yang lewat.
“Kami tidak mengizinkan bapak ibu untuk menurunkan kaki atau tangan ke sungai,” ujar Dede mengingatkan. Rupanya di balik airnya yang jernih dan tenang, di kedalaman sungai ini bersemayam puluhan buaya muara yang terkenal sangat ganas kepada manusia. Sudah dua orang tewas dimangsa buaya karena mengindahkan larangan itu.
Taman Nasional Tanjung Puting memiliki luas 415.040 hektar, terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Dulunya, saat marak perambahan kayu, wilayah ini sering menjadi lokasi untuk pembalakan liar, namun setelah pembalakan hilang tak lantas temapt yang digadang sebagai salah satu paru-paru dunia itu menjadi aman. Saat ini sejumlah ini perkebunan kelapa sawit mulai merangsek disisi kiri dan kanan kawasan Taman nasional itu Untuk mencapai Camp Leakey, tempat wisatawan melihat orang utan, bisa menggunakan kapal wisata yang mudah dijumpai di Pelabuhan Kumai, Kota Pangkalan Bun, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat.
Baca juga
Anda Masih Ingat Alba? Orangutan Albino Itu Kini Hidup Bebas Di Alam Liar
Sewa kapal sangat terjangku. Untuk 15 orang satu kali perjalanan (one day trip) termasuk makan siang hanya Rp 3 juta. Total perjalanan menyusuri Sungai Sekonyer sampai Camp Leakey sekitar empat jam. Total pulang pergi sekitar delapan jam dengan menempuh 46 kilometer.[Red]
Discussion about this post