Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Momen pergantian tahun sepertinya sudah membudaya untuk di rayakan di hampir seluruh belahan dunia, oleh siapa saja, khususnya di kota – kota besar yang selalu menampakan kemeriahannya.
Perayaan ini sebenarnya tidak hanya dilaksanakan di kota saja, dimana keseruan serupa dalam momentum pergantian tahun di desa juga memiliki kekhasannya tersendiri.
Seperti kumpul – kumpul keluarga besar dan yang diisi dengan kegiatan bakar jagung, menghidupkan kembang api, disertai dengan candaan.
Kali ini kita mencoba untuk turut merasakan sedikit suasana pergantian tahun 31 Desember 2023 ke 1 Januari 2024 di Desa Pendahara yang merupakan ibukota dari Kecamatan Tewang Sangalang Garing, Kabupaten Katingan.
Baca Juga : Â Sampah Bertebaran Paska Perayaan Tahun Baru
Untuk sampai ke Desa Pendahara ini sendiri membutuhkan waktu 2 jam dan menempuh kurang lebih 100 kilometer dari kota Palangka Raya atau Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menuju arah Sampit atau melalui Jalan Cilik Riwut sejauh 76 kilometer.
Lalu, berbelok ke arah kanan dengan menyusuri jalan Kasongan, dengan menempuh jarak sejauh kurang lebih 24 kilometer. Untuk kondisi jalan ke Desa Pendahara sendiri saat ini sudah beraspal hingga ke perkampungan warga dan tepat berada di bantaran Sungai Katingan.
Untuk menyambut malam pergantian tahun, seperti biasanya umat Kristiani pada sore hari atau sekitar pukul 17.00 WIB melaksanakan ibadah tutup tahun di Gereja Firdaus.
Saat melaksanakan ibadah tutup tahun ini, terpancar sekali rona wajah yang bahagia dalam menyambut malam pergantian tahun oleh para jemaat yang hadir.
Turut pula hadir anak – anak yang datang dalam peribadatan tersebut, baik yang diajak oleh orang tuanya secara langsung, datang sendiri, maupun sudah terlebih dahulu janjian bersama teman masing – masing.
Seperti biasa, saat – saat baru sampai di gedung gereja para jemaat bersalaman antara satu dengan yang lainnya, dan juga khususnya para petugas pelayanan, lalu antara tua maupun muda dengan penuh rasa keakraban.
Baca Juga : Â Tidak Ikut Pesta Kembang Api, Berikut Cara Seru Rayakan Malam Tahun Baru di Rumah
Sore ini didalam gedung gereja kursi nampak penuh, sehingga jemaat harus ikut serta beribadah dari luar yang sebelumnya telah disediakan tenda dan kursi tambahan.
Dalam ibadah tutup tahun ini pengurus gereja melaksanakan Sakramen Perjamuan Kudus dan dalam peribadatan ini juga kali ini terdapat persembahan pujian dari pendeta dan penatua diakun, dengan judul lagu ‘Tuhan Allah Beserta Engkau’.
Selain diisi oleh puji – pujian, khotbah yang disampaikan oleh pendeta pelayanan, umat Kristiani juga pelaksana sakramen perjamuan kudus.
Dalam penyampaian khotbah oleh Pendeta Pelayanan, Pendeta Rusmira M.Th dan nast khotbah diambil dari 1 Korintus 9 : 24 – 27, dibawah judul ‘Hak dan Kewajiban Rasul’.
Khotbah yang disampaikan oleh Pendeta tersebut sangat disimak dengan seksama oleh seluruh jemaat yang hadir, namun dalam penyampaian firman Tuhan tersebut mendapat sedikit gangguan yang disebabkan oleh seringnya listrik jeglek.
Dimana, dalam penyampaian firman, pendeta pelayanan mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk dapat merefleksikan setiap pergumulan hidup selama tahun 2023 dan sebelumnya, serta mengajak untuk optimis dalam menghadapi masa depan bersama kasih Tuhan.
Setelah menyampaikan khotbah yang diambil dari nast tersebut, pendeta pelayanan turut menyampaikan selamat Natal 25 Desember 2023 dan Menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2024 kepada seluruh umat yang hadir.
Seusai ibadah, para jemaat kembali pulang ke rumah masing – masing dan ada juga yang langsung bertamu ke kediaman kerabat, tujuannya yakni untuk memperkuat rasa persaudaraan, serta ada pula yang menyambangi tetua kampung atau para lanjut usia.
Suasana perayaan penyambutan malam pergantian tahun semakin semarak dengan adanya warga desa yang mengeluarkan alat musik dari dalam rumah ke teras, baik sekedar memutar musik dengan volume yang cukup keras, maupun yang diisi juga dengan karaoke bersama kerabat.
Sementara itu, hampir sepanjang pinggir – pinggir jalan desa atau di halaman rumah warga terdapat anak – anak yang diawasi para orang tua menghidupkan kembang api.
Terdapat pula beberapa rumah yang mendirikan panggung hiburan yang dimana dapat di nikmati secara bersama, sambil menunggu detik – detik pergantian tahun.
Panggung hiburan ini terlihat alat musik organ tunggal, pemain musik, serta lengkap dengan para penyanyinya ataupun biduan.
Mendekati detik – detik pergantian jam dari pukul 24.00 WIB tepatnya tanggal 31 Desember 2023 ke pukul 00.00 WIB Tanggal 1 Januari 2024 sebelumnya terdapat sekumpulan anak muda dan para orang tua yang berkumpul dan melaksanakan konvoi disepanjang jalan desa.
Konvoi ini menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, diikuti laki – laki maupun perempuan dewasa, bahkan terdapat anak – anak, serta dibarengi dengan tiupan suara terompet, klakson, letupan kembang api, dan teriakan yang dibarengi dengan memukul alat musik tradisional seperti gendang yang turut menambah semaraknya malam pergantian tahun.
Ada pula kelompok keluarga yang di waktu tersebut menyempatkan waktu untuk berdoa bersama, dimana biasanya menghaturkan ungkapan rasa syukur karena telah melewati tahun sebelumnya baik suka maupun duka yang dijadikan pelajaran hidup, dan kembali menapaki masa depan dengan penuh semangat.
Baca Juga : Â Polda Kalteng Kerahkan 534 Personel untuk Amankan Natal dan Tahun Baru
Pagi harinya, warga yang berkeyakinan Kristiani kembali melaksanakan ibadah awal tahun di gedung gereja dan ada pula yang berangkat keluar bersama – sama dengan anggota keluarga untuk menikmati masa – masa libur, baik yang mengunjungi keluarga di desa lain, ke kota, atau ada juga yang menghabisi waktu untuk berwisata.
Selain ada yang keluar kampung, masih cukup banyak pula keluarga – keluarga yang bertahan, dan menghidangkan makanan bagi tamu atau kerabat yang datang berkunjung.
Bagi yang menghidangkan makanan untuk kerabat, biasanya tuan rumah mengundang tetangga ke rumahnya untuk makan – makan dan bercanda gurau bersama. [Red]
Discussion about this post