Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Potensi Sumber Daya Alam (SDA) saja kadang tak cukup untuk menancapkan sebuah identitas bagi sebuah daerah. Karena bisa jadi, SDA yang dimiliki juga dipunyai daerah lain, meski berbeda kadar jumlahnya. Kekayaan ikan laut di perairan Kalimantan Timur, misalnya, bisa jadi sama dengan yang ada di Sulawesi Utara. Sehingga para nelayan di Kaltim, tak bisa mengklaim jika potensi ikan yang ada di wilayahnya hanya dimiliki oleh mereka.
Begitu juga dengan di Kabupaten Barito Timur, yang masih mencari identitas dalam hal kuliner daerah. Sebab bicara ikan sungai, kabupaten lain di DAS Barito pun juga punya jenis yang sama.
Bupati Bartim Ampera AY Mebas SE MM pernah melontarkan gagasan pematenan jenis makanan tertentu, agar menjadi identitas yang bisa digaungkan ke berbagai penjuru di Nusantara. Sehingga nanti bukan hanya akan mempopulerkan daerah, namun juga menghasilkan profit yang menguntungkan.
“Misalnya saja, aneka ikan kering yang ada di Pasar Ikam Dayu, Kecamatan Karusen Kamang, bisa dikemas dalam bungkus plastik, dengan disain yang menawan, kemudian diberi label yang beridiom khas Barito Timur,” ucap Ampera saat itu.
Masalahnya memang bergantung pada kesigapan menangkap gagasan. Seperti yang diutarakan salah seorang pegiat seni Kabupaten Barito Timur, Barnusa Milano P Bangel, bahwa seharusnya begitu ide digulirkan, cepat ditangkap. Meski tidak harus saat itu juga dijalankan.
Baca Juga : Â 5 Makanan Khas Kalimantan Tengah dengan Cita Rasa Berbeda
“Dikaji dulu, ditelaah bagaimana mengakses ide tersebut. Apa kendalanya. Lalu memang bisa diatasi, cepat dilakukan. Dulu saya melihat ada beberapa teman seniman yang membuat kerajinan khas daerah. Meski terus berproses, belum menemukan bentuk paten, tapi ini sebuah geliat yang patut diapresiasi,” komentar lelaki berkumis tebal ala Pak Raden tersebut.
Adapun proses pencarian identitas, ditunjukkan oleh sebuah komunitas pebakat di Bartim, yakni Nansarunai Jaya, yang bermula iseng-iseng belaka membuat kudapan di kala senggang.
Baca Juga : Â 3 Makanan Khas Kalimantan Tengah Yang Wajib Untuk Dicoba
Jenis penganan ini, kata mereka, kalau sudah baku, akan mereka daftarkan untuk mendapatkan hak paten. Namanya adalah “Kakicak”. Makanan sejenis bubur dengan citarasa manis, berhias warna kecoklatan karena memakai gula merah.
“Gumpalan tepungnya tidak kita buat bulat-bulat kecil. Tapi gepeng-gepeng, persis seperti kerupuk warna yang masih mentah. Ini soal variasi saja. Teman-teman mengusulkan, kita akan buat dalam beberapa varian rasa. Seperti durian, nangka, cempedak atau lainnya,” tutur Ny Nasinta mewakili rekan-rekannya, ketika dikontak siang tadi (1/10).
Baca Juga : Â 7 Manfaat Utama dari Mengonsumsi Makanan Sehat
Hanya saja, menurutnya, ini juga masih perlu beberapa tahapan lagi, karena mereka merasa belum sempurna. Khususnya di formula penyajian, agar mempunyai ciri kedaerahan namun tetap dikemas secara kekinian. Dengan demikian maka animo pembeli akan terbangun, terutama dari pangsa kaum milenial. [Red]
Discussion about this post