Kalteng Today – Sampit, – Umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak 2020 pada hari, Kamis (7/5/2020).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perayaan Waisak kali ini dirayakan di tengah pandemi virus corona di seluruh dunia.
Dari pantauan Kaltengtoday di beberapa Vihara di Kota Sampit, seperti di Jalan Caman, Jalan Kopi dan Jalan Putir Busu. Semuanya berada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaraingin Timur.
Untuk Vihara di Jalan Kopi yang ada umat Buddha yang datang, sedangkan di Jalan Caman tutup. Sementara di Jalan Putir Busu juga tidak Nampak ada aktivitas.
Salah satu Umat Budha Ngo Sianggara mengatakan kepada Kaltengtoday, untuk perayaan Hari Raya Waisak yang jatuh pada 7 Mei 2020 ini sangat jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
“Jika tahun lalu, yakni 2019 umat Buddha datang ke Vihara untuk merayakan Hari Raya Waisak, kali ini kondisinya tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh pandemic Covid-19 yang saat ini masih terjadi,”jelasnya, Kamis (7/5).
Biasanya juga Hari Raya Waisak ada kebaktian malam, secara pribadi orang datang untuk sembahyang atau ada juga yang berjamaah. Namun, akibat wabah Virus Corona yang saat ini terjadi hampir diseluruh dunia membuat pelaksanaan kebaktian ini juga menjadi ujian sekaligus cobaan.
“Saya berdoa pada perayaan ini agar wabah Covid-19 yang menyelimuti seluruh dunia tak terkecuali Kotim, agar segera diangkat oleh Tuhan Yang Maha Esa. Agar kegiatan keagamaan bisa berjalan seperti biasanya,”pintanya.
Sementara itu, Rokhman penjaga Vihara di Jalan Kopi mengatakan memang ada umat Buddha yang datang namun jumlahnya hanya sekitar 15 orang saja dan itupun peribadatannya bergantian.
Hal ini dilakukan untuk menghindari wabah Virus Corona yang saat ini terjadi. “Mereka yang datang juga semuanya memakai masker dan juga sebelum masuk Vihara terlebih dahulu cuci tangan di tempat yang sudah disiapkan,”jelasnya kepada Kaltengtoday, Kamis (7/5).
Dirinya juga mengatakan, semenjak wabah Virus Corona yang beberapa waktu ini terjadi aktivitas Vihara ini juga menurun alias umat datang juga berkurang.
Baca Juga:
Utamakan Kebersamaan Umat Beragama Hadapi Pandemi Covid-19
Biasanya orang datang itu dala seharinya bisa mencapai 30 orang lebih, namun akibat wabah ini yang datang paling 5 sampai 10 orang saja dalam satu harinya.
“Meski mereka beribadah dengan menggunakan masker dan juga protokol kesehatan seperti cuci tangan dilakukan umat tersebut was-was dalam beribadahnya. Semoga saja wabah ini segera berakhir,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post