kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Berkunjung ke Desa Luau Jawuk, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur, tak dapat dipungkiri, bahwa yang terkesan adalah perkampungan eks transmigrasi. Rumah-rumah berjejer dengan corak berbeda dari rumah warga pada umumnya di daerah ini.
Seiring berkembang menjadi desa tersendiri, dari desa induk, yaitu Tampa, kesejahteraan warga Luau Jawuk pun meningkat dari hasil pertanian yang mereka setia selama beberapa puluh tahun. Meski seperti kata Kepala Desa Luau Jawuk, Cahyono, sekarang warga yang berprofesi sebagai petani semakin berkurang.
Baca Juga : Â Dinas Perikanan Bartim Lakukan Restocking 24 Ribu Bibit Ikan di Dam Karau
“Banyak yang beralih menjadi buruh perkebunan kelapa sawit. Masih ada yang jadi petani, itupun tidak menggarap sawah sendiri, karena tanahnya kurang mendukung,” papar pria asal Jawa Timur tersebut, Sabtu (10/ 9/2022)
Berdampingan rukun damai dengan warga asli setempat, para warga keturunan Jawa sebagai mayoritas, telah membangun sejumlah fasilitas umum secara swadaya. Satu di antaranya adalah masjid.
Rumah ibadah umat Islam yang dinamakan Masjid Al Amanah tersebut, terasa sekali dengan sentuhan ke-Jawa-an yang khas. Terutama di perkampungan pelosok non perkotaan di sana.
“Mungkin masjid serupa ada beberapa bisa kita kita temui di Bartim atau Kalteng ini. Tapi Masjid Al Amanah punya nuansa klasik Jawa yang kental. Aura masjid pedesaannya kental sekali, terasa sebagai cerminan rasa rindu pada kampung halaman asal,” ujar Fredianus, mahasiswa asal Palangka Raya yang mengaku tertarik dengan arsitektur klasik rumah-rumah ibadah pedesaan di Kalteng.
Baca Juga : Â Disdagkop UKM Bartim Imbau Pelaku Usaha Agar Waspada Penipuan
Dengan ukuran besar mampu menampung banyak jamaah serta halaman luas, Masjid Al Amanah juga aktif melakukan kegiatan keagamaan lain. Seperti TKA/TPA, latihan rebana dan lainnya.
Saat menginjakkan kaki di masjid ini, yang terasa adalah pancaran kesejukan dalam balutan nuansa tradisional yang kental. Seperti di perkampungan Jawa. Kita, seolah baru tersadar ini wilayah Kalimantan Tengah.adalah ketika melangkah beberapa meter keluar, dihadapkan pada pasir putih serta hamparan sawit. [Red]
Discussion about this post