Kalteng Today – Palangka Raya, – Insiden pemukulan sejumlah orang yang diketahui sebagai keluarga pasien yang meninggal dunia di RS Muhammadiyah Palangka Raya terhadap petugas yang melaksanakan pemakaman secara covid-19 di Km 12 Palangka Raya, Selasa (21/7/2020) sore, berbuntut panjang.
Petugas melaporkan insiden ini kepihak kepolisian. Selain itu saat ini ada satu orang petugas yang menderita luka parah dan harus di rawat di di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya.
“Proses lebih lanjut dilaporkan kepolisi karena ini sudah tindakan pengniayaan. Dan jumlah yang dipukul ada 3-4 orang. Satu orang luka parah dan dirawat di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya,” kata Emi Abriyani, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Palangkaraya kepada wartawan di TPU Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Selasa (21/7) sore.
Petugas yang yang mengalami penganiayaan ini kata Sebenarnya kata Emi, merupakan tim gugus yang biasa melakukan pemakaman covid-19. Dan pada awalnya saat di RS. Muhamadiyah tidak ada masalah karena keluarga sudah tandatangani untuk pemakaman secara Covid-19.
Namun Ternyata ada penolakan pemakaman secara Covid-19 karena hasil swab belum keluar. Dan pihak keluarga meminta pemakaman ditempat yang sudah mereka siapkan, jelasnya.
Baca Juga: Petugas Pemakaman Covid-19 Palangka Raya Dipukul Pakai Batu Nisan Hingga Pingsan
“Penolakan itu hanya masalah lokasi pemakaman saja, jadi mereka menginginkan ditempat pemakaman yang sudah disediakan,”ujarnya.
Supaya tidak terualang lagi maka petugas akan dikawal dengan aparat TNI/Polri.“Biasanya mereka ini dikawal tapi hari ini banyak tugas karena itu tidak terkawal.,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post