kaltengtoday.com – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur diminta tidak panik menghadapi wabah virus corona, apalagi dengan melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Tindakan itu justru merugikan semua pihak, terutama masyarakat menengah ke bawah karena yang melakukan aksi borong kalangan menengah ke atas.
“Jangan panic buying atau memborong barang kebutuhan pokok dalam skala besar, karena merugikan semua pihak, terutama kelompok menengah ke bawah,” kata Anggota DPRD Kotim, Sutik, Jumat (20/3/20220) kepada kaltengtoday.com di Sampit.
Masyarakat menengah ke bawah lanjut Sutik, tidak punya kemampuan untuk membeli barang kebutuhan pokok dalam jumlah besar. Mereka akan terkena dampak hal itu jika aksi panic buying dilakukan.
Dari informasi ia terima, khusus untuk susu formula merk SGM untuk rentang usia 0-12 dan 6-12 bulan disejumlah toko, mini market maupun warung pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Kotawaringin Timur beberapa hari terakhir sering kosong bahkan bisa dikatakan kehabisan stock.
“Oleh karena itu, saya mendukung upaya Pemerintah Pusat melakukan stabilisasi harga. Sejumlah langkah telah ditempuh untuk memastikan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok hingga Lebaran mendatang, salah satunya kebijakan membatasi pembelian sejumlah produk dan kebutuhan bahan pokok harus didukung,” katanya.
Politisi Partai Gerindra ini juga mengajak masyarakat, supaya mendukung pemerintah untuk kesadaran bersama, sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menangani berbagai persoalan akibat efek dari penyebaran virus corona yang sudah menjadi framing phobia tersendiri di kalangan masyarakat.
Ditambahkannya, saat ini harga sejumlah bahan kebutuhan pokok memang melonjak, seperti minyak goreng, cabai rawit dan bawang, dan gula yang tembus kisaran Rp16.000 – Rp17.000 per kilogram.
“Kami harap beberapa langkah stabilisasi lewat operasi pasar oleh instansi terkait dengan melakukan penambahan suplai ke pasar bisa menstabilkan harga di pasar nantinya,” ujar Sutik. [Fitri-KT]
Discussion about this post