Kalteng Today – Sampit, – Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, akhirnya menemukan penyebab pencemaran lingkungan tumpahan minyak CPO di perairan sungai mentaya yang sempat terjadi beberapa waktu lalu hingga menjadi temuan Wakil Ketua DPRD Kotim.
Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, M Kurniawan Anwar menyebutkan setelah pihaknya melakukan kunjungan ke PT Pelindo. Dalam kunjungan itu, ditemukan adanya kerusakan yakni retak pada lambung kiri kapal tongkang kerusakan itu juga terjadi saat dilakukan pengisian CPO.
“Karena itu kami sudah meminta kepada pihak PT Pelindo untuk menyisir kembali, termasuk antisipasi dini preventif untuk penanggulangan kejadian seperti ini, supaya tidak lagi terjadi,” kata Kurniawan, Senin (9/8/2021) di Sampit.
Sementara itu, terkait pencemaran lingkungan tersebut, menurutnya perusahaan sudah melakukan pembersihan dan saat ini sungai sudah dalam kondisi normal.
“Upaya gerak cepat dari pihak PT Pelindo juga kita apresiasi. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ini akan kami kaji kembali di DPRD. Kita akan melihat dan berkoordinasi dengan teman-teman KSOP. Apabila banyak poin-poin yang dilanggar, kita tetap akan meminta pihak terkait memberikan sanksi tegas,” tukasnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya tidak ingin lingkungan tercemar karena kegiatan yang terjadi akibat human error. Untuk saat ini, terkait sanksinya bagaimana akan mereka telusuri terlebih dahulu.
“Karena saat ini kita masih pengecekan awal. Saat ini informasinya, kapten kapal juga sudah dimintai keterangan,” tegasnya.
Baca juga :Â BKSDA Pos Sampit Pasang Papan Peringatan Rawan Buaya
Dari masalah itu, mereka mengimbau agar tidak hanya PT Pelindo namun juga perusahaan lainnya supaya lebih mengutama SOP dan keselamatan karyawan saat bekerja, terlebih lagi di masa pandemi ini.
“Karena kemarin kami perhatikan masih ada karyawan yang tidak menggunakan masker. Jangan sampai, hal-hal kecil menjadi bom waktu. Kita selalu mengingatkan tidak hanya pencemaran namun keselamatan kerja karyawan juga sangat penting,” Demikian Kurniawan.[Red]
Discussion about this post