Kalteng Today – Palangka Raya, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Komisi III belum lama ini melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), dalam rangka meninjau infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
Dalam kunjungan tersebut, anggota DPRD Provinsi Kalteng disambut oleh Sekretaris Daerah setempat, dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Salah seorang anggota, Kuwu Senilawati mengungkapkan, bahwa masih banyak persoalan klasik yang harus dirasakan oleh masyarakat di sana.
Contohnya, yakni infrastruktur pendidikan yang masih dianggap belum memadai, sehingga pemerintah, melalui instansi terkait perlu meningkatkan keseriusan dalam memberikan perhatian, khususnya bagi SMA/SMK sederajat, utamanya yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalteng.
“Kemarin kita sudah melakukan Kunker ke Kabupaten Pulpis, Kecamatan Maliku, dan di sana kita mengunjungi SMAN 2 Maliku. Sesuai dengan tupoksi komisi III, kita secara otomatis, memperhatikan hal – hal yang menjadi mitra kerja, yaitu bidang kesehatan dan pendidikan,” katanya kepada awak media, Senin (10/8).
Srikandi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa kedua bidang tersebut merupakan kebutuhan dasar yang perlu dicermati dan dipahami. Selain itu, kedua hal tersebut telah dijamin oleh Undang – Undang Negara Republik Indonesia.
“Dan kedua ini harus tetap jalan, apapun situasinya, baik itu di tengah pandemi Covid – 19 seperti ini. Sebab, orang kalau sakit harus berobat dan mau tidak mau anak – anak kita pun harus bersekolah. Karena itu yang bisa merubah masa depan kita yang akan datang,” jelasnya.
Baca Juga :Â Polsek Kahayan Kuala Lakukan Penyemprotan Disinfektan Ke Rumah Warga
Maka dari itu, kedua hal ini menurutnya harus tetap dijalankan, walaupun di tengah Pandemi yang melanda seluruh dunia, khususnya juga Bumi Tambun Bungai. Sebab, sudah menjadi perintah UU.
Dirinya membeberkan, dari hasil Kunker itu sendiri, pihaknya mencatat bahwa dari 8 kecamatan, terdapat 7 kecamatan yang terdapat paparan positif Covid – 19, dan 1 kecamatan yang masih bertahan di zona hijau, yakni Kecamatan Katingan Kuala.
“Dalam diskusi kami, baik dengan Sekda dan Kepala Dinas Kesehatan setempat, bahwa memang kecamatan Katingan Kuala ini agak terpisah dengan kecamatan yang lain, dan transportasi kesana agak susah. Sehingga membuat mereka agak terisolir, dan ini mempermudah bagi kecamatan itu untuk mengelola, menyortir, menahan, dan mendeteksi wabah ini masuk ke mereka,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post