Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Keberadaan kaum disabilitas di Kabupaten Barito Timur, saat ini masih belum diberdayakan secara maksimal. Apalagi di sektor pekerjaan formal.
Dalam hal ini, Polres Bartim mungkin bisa dianggap sebagai pelopor, dengan mempekerjakan kaum difabel sebagai staf honorer. Yaitu sebagai operator telepon 110, yang menerima aduan/ aporan warga
Baca Juga : Â Willy M. Yoseph Serap Aspirasi Ratusan Penyandang Disabilitas di Palangka Raya
Meskipun staf tersebut sekarang sudah keluar dan tidak berada di sana lagi, namun jejak rekam Kapolres dalam menggaet kaum disabilitas perlu diapresiasi.
Sabar, seorang warga Desa Rodok, Kecamatan Dusun Tengah, mengharapkan agar di periode kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati terpilih mendatang, keberadaan kaum disabilitas lebih diakui lewat adanya lapangan pekerjaan.
“Setidaknya di sektor non formal, dengan membuka lapangan kerja apakah itu di UMKM, atau yang lain. Apa yang pernah dirintis Pak Ariantho S Muler di Komunitas Nansarunai Jaya adalah langkah yang harus diteruskan. Beliau memberdayakan orang seperti kami di bidang seni dan budaya. Ada yang bergerak di seni ukir dibantu, disalurkan karyanya. Saya juga pernah dilibatkan dalam seni peran. Itu harus dilanjutkan lebih tersistem lagi,” paparnya lewat telpon tadi (Senin, 14/10/2024).
Baca Juga : Â Bapemperda DPRD Kalteng Bahas Raperda Tentang Disabilitas
Sabar juga merujuk, bahwa lulusan SLB Tamiang Layang adalah mereka yang sudah mendapatkan bekal pengetahuan dan pendidikan. Akan sangat disayangkan jika ada alumni SLB yang punya bakat tertentu, tidak diperhatikan.
“Saya malah tidak setuju kalau orang seperti kami hanya mengharap belas kasihan. Kita punya talenta yang diberikan Tuhan, dan selama bergerak pasti bisa. Banyak saudara kami kaum difabel yang bisa hidup mandiri. Nah, bagaimana menjemput kemandirian dan kesejahteraan itu yang kami harapkan,” imbuh Ketua Divisi Pemberdayaan Disabilitas Komunitas Nansarunai Jaya periode 2018-2023 tersebut.  [Red]
Discussion about this post