Kalteng Today – Palangka Raya, – Pemerintah Kota Palangka Raya saat ini sedang mempertimbangkan untuk kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II mengingat saat ini kasus corona dikota ini bukannya turun tapi bertambah besar. Padahal sebelumnya kota ini sudah pernah dilakukan PSBB selama 14 hari (11/5-24/5) lalu.
“Kami sedang mempersiapkan sarana dan prasarana agar siap apabila memang Kota Palangka Raya menerapkan PSBB kembali. Kalaupun jadi nantinya diharapkan hasilnya nyata dan memang ada efeknya,” kata Ketua Harian Satgas Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Palangka Raya Emi Abriyani, Senin (22/3).
Menurut dia bukan tanpa alasan, permintaan PSBB tahap II tersebut dikarenakan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Palangka Raya yang terus meningkat belakangan ini hingga menjadikan Kota Palangka Raya nomor 1 tertinggi penyebaran Corona di Kalteng,katanya.
“Setelah PSBB Tahap I selesai, masyarakat Palangka Raya seperti sudah merasa bebas kembali beraktifitas tanpa mematuhi protokol kesehatan. Dan adanya peluang PSBB diterapkan kembali karena pembatasan aktivitas di masyarakat nampak sudah memudar,” ujarnya beralasan.
Nantinya kata Emi yang saat ini juga menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkot Palangka Raya itu, kalaupun PSBB tahap II diterapkan kembali pihaknya akan menyiapkan sanksi yang dimuat dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) dan kini masih disiapkan draftnya,ujarnya.
Dibagian lain dia juga menjelaskan soal munculnya wacana memberlakukan denda bagi setiap warga Kota Palangka Raya yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas yang juga mendapat respon langsung dari Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran.
Baca Juga:Â Palangka Raya Sedang Pertimbangkan Lakukan Kembali PSBB
“Sanksi bagi yang tidak memakai masker ataupun melanggar peraturan yang berlaku akan dikenai sanksi denda antara Rp.100 ribu atau Rp. 200 ribu. Namun Permintaan Gubernur dendanya Rp. 1 Juta” ujar Emi.
Sementara itu dari data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, Senin (22/6) jumlah positif corona di Palangka Raya bertambah 3 orang sehingga jumlah totalnya mencapai 298 orang.
Kemudian untuk pasien dalam perawatan sebanyak 188 orang, sembuh 90 orang dan meninggal dunia 20 orang. [Red]
Discussion about this post