Kalteng Today – Kapuas, – Kabupaten Kapuas diJadikan Penyangga Ketahanan Pangan Nasional dengan persiapan Irigasi selama 6 bulan untuk produksi pangan 2022 di kawasan X PLG lahan gambut seluas 85 hektar.
Hal ini disampaikan Menteri PUPR RI Basoeki Hadimuljono (14/6), kemarin sore.
“Ini sesuai dengan arahan Presiden jokowi untuk mempersiapkan Kalimantan Tengah sebagai penyangga ketahanan pangan nasional. Kalteng sebagai wilayah yang strategis untuk dijadikan food estate maka saya kesini untuk meninjau langsung lokasi EX. PLG,”katanya.
Lebih lanjut dikatakan Basoeki, Presiden Jokowi memutuskan Kalimantan Tengah dari beberapa provinsi di Indonesia yaitu Sumatera,Papua(Merauke),dan Sulawesi agar dijadikan lahan cadangan produksi pangan Nasional dan berdasarkan prediksi WHO akan ada krisis pangan serta BMKG bahwa Kalteng cadangan air cukup untuk memasuki musim panas.
“Kita fokus di Kalteng khusus lahan yang tidak bergambut itu ada di Kapuas, fokus di lahan Eks PLG ketersediaan lahan 164 ribu hektare di pinggiran aliran sungai barito dan Kabupaten Kapuas ada di blok D,B dan A, di di Kecamatan Dadahup,”ungkapnya.
Bukan saja Dadahup, Kapuas Murung,Terusan hingga Anjir Serapat pun akan dipersiapkan menjadi lahan produksi pangan. Karena data yang dimiliki 164 ribu hektare tersebut dan data dari balai sungai di Kalteng ada 85 ribu hektare yang sudah digarap masyarakat untuk sawah dengan hasil yang bervariasi baik itu 2 ton hingga 3 ton.
Baca Juga:Â Puluhan Personil BPBD Kapuas Rapid Test, Satu Reaktif
“Saya mau meninjau 79 ribu hektare berdasarkan informasi sudah menjadi belukar, perlu dilakukan pembersihan lahan (land clearing) tetapi tidak cetak sawah. Karena sudah ada sawahnya makanya lebih murah dengan dukung sumber air,kelompok tani ada dan lahan pertanian sudah tersedia,” Imbuh Basuki.
Ia menambahkan,di kawasan 85 ribu hektare nanti pasti akan di klasifikasi 3 ton bisa meningkatkan hingga 5 ton untuk dua produksi dengan sentuhan irigasi dan ini mulai di garap dalam tahun 2020 ini.
“Kita akan desain selama 6 bulan kedepan untuk irigasi yang sudah usia 20 tahun tentu sudah dangkal dan penyempitan dan tahun depan dimulai pekerjaannya dan tahun 2022 sudah selesai kita mulai dengan produksi,”tutupnya. [Djim-KT]
Discussion about this post