Katengtoday.com, Seruyan – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University dalam bentuk MoU, salah satunya dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan Kalimantan Tengah.
Pemprov Kalteng melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng sebagai leading sector bidang kelautan dan perikanan, menindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University tentang Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata) dengan Metode Silvofishery pada Ekosistem Mangrove.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dislutkan Prov. Kalteng bekerja sama dengan Tim Pemberdayaan Masyarakat FPIK IPB University melalui kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata) dengan Metode Silvofishery pada Ekosistem Mangrove di Desa Sungai Undang Kabupaten Seruyan, Kamis (27/6/2024).
Baca Juga : Dislutkan Kalteng Terima Kunjungan Pimpinan PT Pelindo
Kegiatan yang dimulai sejak tanggal 24 Juni 2024 ini diawali dengan pelatihan yang dilanjutkan dengan pendampingan budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata) metode silvofishery. Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan melalui pemberian teori dan diskusi dengan kelompok masyarakat, dilanjutkan persiapan bahan, peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa ke lokasi budidaya.
Selanjutnya adalah praktek langsung di lapangan yaitu pembuatan pagar kepiting dengan menggunakan model empang parit tradisional, ukuran 20 x 40 m yang akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu peneluran, penggemukan dan pembesaran. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan anggota dari kelompok Lestari Patimah Raya yang beranggotakan sembilan orang dengan ketua kelompok Sugeng Rahayu.
Dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, Tim Dislutkan Prov. Kalteng yaitu Restuah, Julron J. Manihuruk, Herlina Pandang, dan Ulfa Fauziyah didampingi Tim Pemberdayaan Masyarakat dari FPIK IPB yaitu Sulistiono, Wildan Nurussalam, dan Dudi Muhammad Wildan melibatkan kelompok Lestari Patimah Raya diberikan bantuan berupa alat tangkap Bubu sebanyak 10 buah untuk masing-masing anggota kelompok dan alat tangkap jaring untuk dipakai oleh kelompok.
Bubu ini nantinya digunakan untuk menangkap kepiting, sementara jaring digunakan untuk menangkap ikan sebagai makanan atau umpan kepiting yang akan dibudidaya.
Kegiatan pelatihan dan pemberian bantuan peralatan dilakukan di rumah Kepala Desa Sungai Undang Kabupaten Seruyan Ikhwan A. Menurutnya, di Desa Sungai Undang memang banyak terdapat kepiting bakau dan pesisir pantainya juga memiliki hutan mangrove yang cukup baik sehingga cocok untuk budidaya kepiting bakau dengan sistem silvofishery.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah Bapak H. Sugianto Sabran atas program budidaya kepiting bakau yang diberikan ke Desa Sungai Undang ini, sangat bermanfaat bagi kami karena program inilah yang memang kami butuhkan,” katanya.
Kepiting bakau merupakan hasil alam penyambung hidup masyarakat sehari hari di desa kami ini namun sebelumnya kami tidak mempunyai peralatan untuk membudidayakan secara intensif dan terus mengambil tanpa memulihkan ekosistem.
“Alhamdulillah, dengan program ini hadir sangat membantu kami dalam memulihkan keberlangsungan ekosistem kepiting di desa kami,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post