kaltengtoday.com, Entertainment – Ada kabar baru soal pemindahan Ibu Kota Indonesia yang akan berlokasi di Kalimantan, lebih tepatnya Provinsi Kalimantan Timur.
Sekilas informasi bagi yang mungkin belum mengetahui, pengumuman pertama soal kepastian pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur berawal saat Presiden Jokowi mengumumkan hal tersebut pada tanggal 26 Agustus 2019 lalu di Istana Negara.
Lokasi detail yang ditentukan akhirnya jatuh sebagian ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan rencana, pemindahan akan dilakukan secara bertahap di mana pemindahan statusnya akan berlangsung di semester I tahun 2024, sementara pemindahan IKN secara keseluruhan diharapkan bisa selesai di tahun 2045.
Sementara itu bicara soal keberadaan IKN, rasanya pasti tidak akan jauh dari pembahasan mengenai pembangunan Istana Kepresidenan. Sejak kabar pemindahan IKN ini beredar, banyak masyarakat atau pihak yang dibuat penasaran mengenai akan seperti apa rancangan Istana Negara atau Istana Kepresidenan yang akan dibangun di Kalimantan Timur.
Sebelumnya, publik sempat beberapa kali dibuat heboh dengan bocoran rancangan istana yang jika dilihat dari gambarnya menerapkan konsep burung garuda. Tapi rupanya, desain awal tersebut sempat mengundang kritik dari beberapa ahli profesi arsitektur.
Salah satu kritik yang didapat menyorot mengenai bangunan yang seharusnya sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon mulai dari perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedungnya.
Desain baru diklaim terapkan konsep hemat energi
Telah melakukan berbagai macam revisi dan masih didesain oleh tim yang sama yakni biro arsitek milik seniman I Nyoman Nuarta, baru-baru ini muncul desain baru yang kabarnya sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan gambar yang beredar, dari sudut pandang secara keseluruhan terlihat jika desain bangunan yang baru masih mengusung konsep sayap garuda dengan bentuk benteng tinggi yang menjaga gedung-gedung di depannya.
Selain itu, terlihat juga pepohonan rimbun di sekitar gedung. Sementara di bagian tengah terlihat gedung dengan lebih dari 20 tiang, yang dilengkapi dengan bendera merah putih di bagian depannya.
Melalui akun instagram Nyoman, dirinya mengunggah desain dari sudut pandang burung atau bird eye, yang memperlihatkan dua kolam di dua sisi gedung yang sebelumnya diketahui berada di tengah. Sementara, di sisi atas gedung yang sama ada sebuah ruang lapang dengan hiasan rumput hijau.
Mundur ke belakang, ada satu gedung yang terlihat nampak lebih tinggi dari gedung sebelumnya yang dibalut warna hijau rerumputan. Di belakangnya, terlihat megah ornamen layaknya Burung Garuda yang mengembangkan sayap.
Berdasarkan klaim Nyoman sekaligus menjawab kritik sebelumnya yang menyebut bahwa desain awal belum menerapkan prinsip ramah lingkungan dan rendah karbon, dirinya menegaskan kalau desain final kali ini telah memenuhi aspek-aspek perancangan ekologis yang hemat energi.
Baca Juga :Â Pembahasan Pengelolaan Keuangan Daerah Sebaiknya Terbuka Untuk Umum
Menurutnya, bilah-bilah tembaga pada fasad rancangannya tersebut dapat menjadi sun louvre atau pelindungan bagian dalam banguan dari paparan sinar matahari. Sehingga, dipastikan bangunan akan menghemat penggunaan energi listrik, khususnya air conditioner (AC).
Baca Juga :Soal Badan Otorita IKN, Teras Narang : Harus Dipegang Orang Kalimantan
Sekadar informasi, Nyoman adalah seorang seniman sekaligus pematung kenamaan lulusan Fakultas Seni Rupa ITB yang dimiliki Indonesia, dirinya dikenal sebagai pelopor Gerakan Seni Rupa Baru dan telah melahirkan sejumlah karya fenomenal, salah satunya Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada di Bali.
Bagaimana komentar dan pendapat kalian mengenai desain Istana Kepresidenan yang baru kali ini?[Red]
Discussion about this post