kaltengtoday.com – Kuala Pembuang. Distribusi pasokan gula putih ke sejumlah pedagang sembako di Kuala Pembuang saat ini tersendat. Kondisi itu menyebabkan harga gula di Kuala Pembuang tembus Rp 22 ribu per kg.
Sebelum kenaikan, harga normal gula hanya Rp15 ribu per kg, kemudian merangkak naik menjadi Rp 22 ribu per kg.
Kenaikan harga gula ini cukup memberatkan warga konsumen yang ingin membelinya. Terutama oleh para pedagang minuman yang setiap harinya selalu membutuhkan gula sebagai bahan baku utama pembuatan es.
“Semenjak harga gula ini naik, jumlah takaran pembuatan es terpaksa harus dikurangi untuk menyeimbangkan dengan biaya modal yang dikeluarkan,” kata Supri, seorang pedagang pentol dan es teh manis keliling, Kamis (26/3/2020).
Senada juga disampaikan Irna, seorang pedagang eceran sembako di Kuala Pembuang. Dia mengungkapkan, semenjak harga gula terus naik ditingkat distributor, daya beli masyarakat akan gula mengalami penurunan.
“Saya juga hanya mampu membeli beberapa kilogram saja untuk kembali dijual. Paling cuma dapat untung sebesar Rp500 dari hasil penjualan perkilogramnya. Kalau beli beli banyak buat dijual, takut susah lakunya,” ujar Irna.
Sementara itu, Anton warga Kuala Pembuang yang tiap hari biasa meminum kopi, mengatakan, jika harga gula sekarang ditingkat eceran itu bervariasi. Mulai dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kg.
“Semenjak harga gula ini naik, saya sudah mengurangi konsumsi pemakaian gula di rumah,” ungkapnya. [Red]
Discussion about this post