Gas Mahalkaltengtoday.com, Sampit – Harga gas elpiji non subsidi di Kabupaten Kotawaringin Timur dalam waktu sebulan ini mengalami kenaikan harga lagi. Pedagang bahkan warga keluhkan kenaikan harga elpiji tersebut.
“Sekitar 1 bulan ini gas elpiji yang 12 Kg naik begitu tinggi sekali. Kabar terbaru yang kurang mengenakan lagi, tapi apa mau dikata. PT Pertamina menaikan lagi harga elpiji nonsubsidi,” kata Sri Dahlia warga Baamang, Kotim saat diwawancarai Kaltengtoday, Rabu (23/3).
Ibu 2 anak itupun mengeluhkan akan tingginya harga gas elpiji tersebut. “Banyak kaum emak-emak juga mengeluhkan hal yang sama jika saya pergi ke pasar. Belum lagi kebutuhan sayur dan kebutuhan lainnya juga ikut naik,”ungkapnya dengan nada bingung.
“Apalagi, informasi ada kartu sembako murah yang dijanjikan pemerintah pusat dulu juga pernah disampaikan. Pokoknya apa-apa kebutuhan pokok ikut naik,”ucapnya.
Baca Juga : Â Pemkab Pastikan Stok Pangan Jelang Ramadan di Kotim Aman
Sementara untuk gas elpiji nonsubsidi 5 kg harganya berkisar Rp 100 ribu sekarang, kemarin sempat Rp 85 ribu. Sebelumnya lagi Rp 75 ribu.
“Gas elpiji non subsidi 12 kg sebelum naik hanya Rp 155 ribu saj. Saat ini mencapai Rp 200 sampai Rp 210 ribu,”tutupnya.
Terpisah, Ani pedagang gorengan Baamang juga mengeluhkan hal yang serupa. Tempe, tahu, cabe dan bahan gorengan juga naik. “Jika hal ini terus terjadi, kami sebagai warga kecil sangat keberatan dengan harga yang kian tinggi,”ujarnya.
Baca Juga : Â Ini Pesan Bupati Kotim Jelang Ramadan 1443 H
Dirinya pun meminta kepada pemerintah agar menstabilkan harga kebutuhan pokok. Apalagi menjelang bulan Puasa. “Saya prediksi harga kebutuhan pokok akan naik,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post