kaltengtoday.com, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran mengatakan, meski kondisi pandemi telah membaik, namun saat ini masih dihadapkan pada tantangan meningkatnya risiko ekonomi dan inflasi akibat kondisi geopolitik dunia seiring dengan perang Rusia-Ukraina yang terus berlangsung.
“Hal ini menjadi ancaman tersendiri karena kita dihadapkan pada beragam ketidakpastian di saat ekonomi kita sedang menjalani pemulihan,” kata gubernur, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga : Â Presiden Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Masa Jabatan 2021-2024
Sebagaimana diketahui bersama, lanjut gubernur, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalimantan Tengah pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,79% (year on year). Angka itu telah berada di atas sasaran inflasi nasional 3 ± 1%.
“Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, karena capaian inflasi Kalteng berada pada posisi enam di tingkat Nasional, dan tertinggi di Kalimantan,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H. Nuryakin menegaskan perlunya optimalisasi fungsi TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dengan selalu memantau pergerakan harga dan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders di seluruh Kalteng.
Sinkronisasi data terkait pengendalian inflasi daerah, menurut Nuryakin, baik dari keterjangkauan harga pasar, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif, menjadi kunci utama dalam pengendalian inflasi baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.
Baca Juga : Â Gubernur dan Wagub Kalteng Sambut Kedatangan Rider UCI MTB Eliminator
“Selain itu, optimalisasi koordinasi sinergi di antara TPID Provinsi Kalteng dengan kabupaten/kota se-Kalteng, melakukan langkah lainnya dalam penyelesaian hambatan dan permasalahan terhadap inflasi pada tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota,” kata Nuryakin. [PRI]
Discussion about this post