Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Komunikasi Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalteng menggelar kegiatan Ngopi Ngobrol Santuy (NNS).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah Komisioner KPID Kalteng, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Palangka Raya, organisasi Himpunan Mahasiswa (Hima) dan awak media di Palangka Raya.
Baca juga :Â Kalteng Mulai Dikepung Banjir, Gubernur: Segera Bantu Masyarakat!
Menurut Ketua KPID Kalteng, Ilham Busra HB yakni bentuk dari tindak lanjut dari Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, khususnya membahas Analog Switch Off (ASO).
“Ini tentunya adalah hal yang baik dalam hal memperkuat sinergitas kita antara berbagai elemen. Apa yang kita akan obrolkan adalah apa yang dilaksanakan oleh KPID Provinsi Kalteng salah satunya dalam hal bagaimana penerapan ASO di Kalteng kedepan,” ucap Ilham dalam sambutannya, Rabu (18/10) malam.
Diskusi ini dihadiri Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi, dan Ketua Komisi I DPRD Kalteng Yohannes Freddy Ering, dilaksanakan di Kopi Jos, Palangka Raya.
“Menilai dari antusias para peserta kegiatan cukup baik, tentunya sangat kami apresiasi. Dimana bagaimana untuk kita ketahui bersama manfaatnya dan nantinya akan mempersiapkan bagaimana pelaksanaan ASO, terutama pada bulan November 2022 mendatang yang akan diberlakukan secara serentak,” terangnya.
Dilain pihak, Kepala Diskominfosantik Kalteng, Agus Siswadi menyampaikan saat ini Indonesia tergolong terlambat jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.
Baca juga :Â DPB di Kalteng Capai 1.824.567 Orang
“Kalau bicara Kalteng, siap tidak siap harus siap, agar bahasanya mudah di masyarakat, kita bisa sampaikan bahwa ASO adalah perubahan dari siaran televisi analog ke digital,” tuturnya.
Pihaknya membeberkan, terdapat empat wilayah utama yang akan melaksanakan ASO tersebut, diantaranya di Palangka Raya, Pulang Pisau, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.
Lebih lanjut, Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Yohanes Freddy Ering mengatakan ASO tentunya lebih praktis dan hemat dalam mendapatkan siaran televisi yang lebih baik. Dia juga mengapresiasi kegiatan tersebut karena mampu mengumpulkan berbagai elemen.
“Ini sebagai cara untuk menjembatani ASO agar dapat disosialisasikan ke masyarakat. Apalagi digitalisasi ini bukan hal yang baru, saya rasa ini tonggak penting dalam hal penyiaran,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post