kaltengtoday.com – Perempuan berhijab itu nampak mondar mandir diruangan yang penuh dengan anak muda.
Sesekali membetulkan kacamata yang dikenakannya, ia nampak memberikan komando kepada para milenial itu untuk lebih sigap dan cekatan melakukan pekerjaannya.
“Seperti inilah keseruannya kalau tenggat waktunya sudah mepet. Semua harus serba cepat,” ujar Prasustyawatiningsih, siang itu, Rabu (1/3/2020).

Sejumlah bahan sembilan bahan pokok seperti beras, gula hingga minyak goreng nampak masih berserakan di ruang tak cukup luas tersebut.
Soes, demikian wanita itu disapa adalah pembina Generasi Baru Indonesia atau biasa disingkat GenBI.
Sehari-harinya ibu pemilik dua putra itu adalah karyawan BI Kalteng dan GenBI merupakan binaan dari lembaga milik negara yang tugasnya menjaga kestabilan nilai rupiah itu.
Ingin masuk jadi anggota GenBI? Tak semudah yang dibayangkan. Para calon yang jumlahnya ratusan itu harus rela bersaing selama beberapa hari untuk mengikuti seleksi ketat yang dilakukan.
Menurut Prasustyawatiningsih untuk menjadi anggota GenBI ada beberapa seleksi yang harus dilalui antara lain seleksi administrasi dengan beberapa persyaratan seperti nilai IPK, kemampuan organisasi.
Namun kata dia yang berbeda adalah adanya seleksi wawancara untuk mengetahui latar belakang, kemampuan berkomunikasi, integritas, minat bakat.
” Ini karena BI tak hanya memberikan fasilitas berupa uang saja, tetapi juga pembinaan dan bimbingan,” jelasnya.
Fasilitas yang nantinya bila seseorang diterima jadi anggota , selain pengalaman dan ilmu, BI juga akan terus memantau dan memberikan bimbingan, melalui leadership camp, capacity building, ikut serta dalam kegiatan-kegiatan BI.

“Anggota GenBI juga mendapatkan support dari BI untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Dan yang terpenting, melatih GenBI untuk bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lainnya untuk pembelajaran bila kelak mereka bekerja,” pungkas Soes. [Red]
Discussion about this post