Kalteng Today – Palangka Raya, – Lagi, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah kembali disibukan dengan penggerebekan salah satu kampung paling terkenal di kawasan Puntun, Pahandut, Kota Palangkaraya. Apalagi kalau bukan aktivitas peredaran narkoba di Kampung Narkoba.
Belum ada sebulan dari penggerebekan sebelumnya, Jumat kemarin (29/5/2020) polisi berhasil menciduk 6 orang yang diduga sebagai pengedar, pemakai dan kurir. Semua pelaku sudah diamankan di kantor BNNP Kalimantan Tengah.
Bicara tentang ‘Kampung Narkoba’ kota Palangka Raya ini, memang tidak ada habisnya. Meski aparat kepolisian sering menggelar operasi pemberantasan, penggerebekan, hingga pembakaran pos penjagaan.
Berikut ini fakta-fakta Kampung Narkoba Puntun, Palangka Raya, Kalimantan Tengah:
Mirip The Bronx, di Bogota, Kolombia
Meski sangat meresahkan warga, tidak semua orang bisa masuk kampung Narkoba Puntun. Kondisi ini mirip The Bronx, di Bogota. Wilayah tempat markas para gangster yang sudah dijadikan pusat perdagangan narkoba terbesar dan paling kejam di Kolombia. Tidak bisa dihancurkan, dan sulit dijangkau orang luar. Sekali masuk ke situ, orang-orang akan terjebak sulit keluar lagi. Selain pusat pengedaran narkoba, The Bronx juga dijadikan tempat prostitusi. Kota ini dikenal sebagai lautan penderitaan, kemiskinan dan kecanduan. Bisa dibayangin seseram apa kampung narkoba The Bronx?
Dijaga Tiga Lapis Tower Pengintai
The Bronx punya menara pengintai dengan mata-mata untuk memantau pergerakan di luar wilayah, sehingga sulit untuk bisa dimasuki orang luar, termasuk petugas kepolisian. Begitu juga dengan Kampung Narkoba di daerah Puntun, Pahandut, sulit dijangkau. Menurut keterangan dari aparat kepolisian, kampung narkoba Puntun punya tiga lapis pintu gerbang yang dijaga ketat para anggota. Pos-pos penjagaan ini dibuat menjadi tower pengintai, sama persis dengan The Bronx, Kolombia. Bahkan untuk memantau pergerakan luar, di tiap pos ada mata-mata lengkap dengan alat komunikasi handy talkie hingga drone untuk memberi sinyal atau kabar paling akurat hingga ke lapis terakhir.
Tersedia Sarana Untuk Kabur
Ketika polisi berhasil masuk ke TKP, alhasil tidak pernah berhasil membekuk para pengedar apalagi bandar besar. Mereka punya akses untuk melarikan diri menyusuri sungai untuk kabur ke hutan, lengkap dengan speed boat yang sudah dipersiapkan. Lebih mengerikan lagi, bahkan tiap polisi yang masuk ke area ini kalau cuma 10 aparat atau kurang, pasti dikeroyok di dalam sana.
Selain Peredaran Narkoba, Juga Jadi Sarang Judi
Selain jadi tempat berkumpulnya para bandar dan pengedar narkoba, kampung narkoba ini juga menyediakan tempat untuk berjudi. Arena judi ini terletak di dekat portal masuk ke area perdagangan narkoba. Kerjasama para pecandu, bandar dan penjudi menjadikan tempat ini semakin ketat penjagaan dan sulit dimusnahkan.
Daerah Lain yang Juga Dikenal Kampung Narkoba
Fakta lain tentang ‘kampung narkoba’ ternyata bukan hanya ada di area Palangka Raya, beberapa daerah ini juga dijuluki kampung narkoba karena sering terjadi transaksi di sana. Seperti Kampung Dalam di Pekanbaru, Kampung Kubur di Medan, Kampung Sapiria di Makasar, dan Kampung Mangkubumi, Medan.
Baca Juga: Petugas Bakar Rumah Bandar Narkoba Puntun
Meski pengamanan kampung narkoba seketat itu, aparat kepolisian tetap terus menyisir dan berusaha memusnahkan tempat yang jadi pusat pengedaran narkoba. Karena ancaman narkoba dianggap lebih berbahaya dari terorisme. Perang ini tidak akan pernah berakhir. [Red]
Discussion about this post