2. Ibu kota di Provinsi Kalimantan Timur lebih aman dari risiko bencana
Salah satu alasan dipilihnya Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota karena minimnya risiko bencana.
Kalimantan sendiri aman dari bencana gempa karena cukup jauh dari lempeng bumi. Lokasi lempeng bumi terdekat dengan Pulau Kalimantan yang bisa menjadi bahaya gempa ada di selat Makassar. Potensi gempa ini tentu berbeda dengan pulau Jawa yang berada tepat di lempeng bumi.
Selain potensi bahaya gempa kecil, Provinsi Kalimantan Timur juga terhindar dari risiko seperti banjir, tsunami, kebakaran hutan, sampai juga gunung berapi.
Potensi bencana yang kecil ini menjadi salah satu alasan pulau Kalimantan menjadi pertimbangan untuk lokasi ibu kota.
3. Akan menghabiskan dana Rp 466 triliun
Dana yang tak sedikit rupanya sudah disiapkan untuk pemindahan ibu kota. Tak kurang dari Rp 466 triliun akan dibutuhkan untuk mulai pembangunan dan juga proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Nantinya dana untuk pemindahan dan pembangunan ibu kota berasal dari APBN sebesar 19 persen. Sedangkan sisanya berasal dari investasi swasta dan BUMN.
Sedangkan dana tersebut sendiri akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana. Seperti gedung legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Serta pembangunan gedung istana negara dan bangunan strategis TNI/Polri. Selain itu juga direncanakan untuk pembangunan rumah dinas ASN dan TNI/Polri, sarana pendidikan dan kesehatan, serta lembaga pemasyarakatan.
Dana untuk pembangunan ibu kota nantinya juga akan digunakan untuk pembangunan jalan, penyediaan pasokan air minum, telekomunikasi dan listrik, serta drainase dan pengolah limbah. Sedangkan sisanya untuk dana pembebasan lahan.
4. Pusat bisnis tetap akan ada di Jakarta
Satu hal ini merupakan fakta yang sepertinya tak banyak diketahui. Serta membuat banyak orang salah paham mengenai pemindahan ibu kota.
Pemindahan ibu kota nantinya hanya akan memindahkan pusat pemerintahan. Ini berarti pusat bisnis tetap akan berada di Jakarta.
Pusat bisnis, perdagangan, dan juga jasa skala regional sampai global tetap akan berada di Jakarta. Konsep ini sudah dilakukan beberapa negara berbeda dan berhasil.
Misalnya saja Amerika Serikat yang memiliki pusat bisnis dan pemerintahan berbeda. Pusat bisnis berada di New York, sedangkan pusat pemerintahan ada di Washington DC.
Discussion about this post