kaltengtoday.com, Kuala Kapuas – Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas melalui pemerintah Kecamatan Mantangai terus menekan angka stunting di Kabupaten Kapuas salah satunya melakukan pendampingan kepada petugas Enumerator Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang melakukan pengumpulan data.
Kegiatan dimulai dari Desa Manusup dipimpin langsung Camat Mantangai Yubderi didampingi Ketua TP PPK Kecamatan Mantangai, Kepala Puskesmas Lamunti, staf desa dan bidan desa.
Yubderi mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam upaya pencegahan terhadap angka stunting di Kabupaten Kapuas terutama di wilayah kerja pemerintah Kecamatan Mantangai terutama desa desa yang masuk dalam lokus penanganan stunting baik dari aspek tata kelola sanitasi, MCK dan asupan gizi masyarakat.
“Kebetulan kepala desa yang baru dilantik sehingga kita perlu memberikan pendampingan karena Desa Manusup salah satu lokus stunting,” kata Yubderi, Minggu (18/9/2022).
Lelaki yang pernah menjabat Camat Timpah itu menjelaskan,kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 18 hingga 30 September 2022 yang nantinya akan dilakukan di 6 desa yakni Desa Manusup,Warga Mulya, Humbang Raya,Danau Rawah, Mantangai Hulu dan Sumber Makmur.Sehingga kepala desa benar benar melakukan konvergensi terhadap stunting benar benar dilaksanakan apabila petugas Enumerator SSGI memberikan pemahaman bagi perangkat desa dalam memenuhi kebutuhan asupan gizi bagi warga tentu harus didukung dengan Dana Desa(DD).
Baca Juga : Â Rekonsiliasi Stunting Perlu Sinergi Semua Pihak
“Saya berharap pihak Kepala Desa segera melaksanakan apa yang telah disampaikan petugas agar masalah stunting dapat ditekan angkanya dengan asupan gizi yang seimbang melalui posyandu desa,” ungkapnya.
Ia berharap,dukungan program pemerintah daerah melalui Dinas PU untuk lokus desa desa yang belum memiliki MCK komunal bisa menjadi prioritas sehingga jamban di bantaran sungai bisa diatasi sehingga warga mengubah perilaku masyarakat di 6 desa tidak lagi membuang air besar di sungai. Yang akan mengakibatkan tercemarnya sanitasi.
Baca Juga : Â Ini 3 Kecamatan di Kotim dengan Kasus Stunting Tertinggi dan Alami Kenaikan
“Saya sangat berharap Dinas PU membantu dalam ketersediaan WC komunal bagi warga tidak lagi BAB di sungai serta masyarakat mulai beranjak pada pola hidup bersih dan sehat( PHBS),” pungkasnya. [JIMMY]
Discussion about this post