Kalteng Today – Sampit, – Jika ingin maju dan berkembang dunia Sepakbola Kotim, harus benahi organisasi sepakbola dalam hal ini PSSI Kotim dan dukungan pemerintah daerah.
Hal itu dikatakan mantan pemain bola yang sudah 30 tahun berkecimpung di dunia sepakbola yakni Rudi Abidinsyah atau dikenal dengan nama Rudi Sport ini.
“Saya rasa di era 2005 lalu, dunia sepakbola Kotim sempat menjadi kebanggaan pecinta bola. Jika tidak salah pada 2004 lalu Persesam atau Persatuan Sepakbola Sampit pernah menjadi juara pada turnamen Piala Gubernur,”jelasnya kepada Kaltengtoday, Senin (29/3).
Contoh kecil saja pada saat pelaksanaan kejuaraan yang digelar oleh Sampit Football Legends beberapa waktu lalu. Tanpa ada dukungan organisasi sepakbola, pihaknya bangga bisa menggelar turnamen dengan dana seadanya dan antusias pecinta bola luar biasa, ungkapnya.
Memang kendala sepakbola Kotim saat ini perlu adanya komunikasi kebijakan antara organisasi bola dengan pemerintah daerah. Cabor atau cabang olahraga bola yang harus dipegang orang yang kreatif dan mempunyai ide brilian. Bukan asal tunjuk saja dalam menentukan orangnya. Harapnya.
Sampai saat ini terutama Askap Kotim yang menaungi sepakbola vakum alias tidak ada tindakannya. Ada nama namun tidak ada aksi yang nyata dalam dunia sepakbola Kotim. Kepengurusan dalam bidang olahraga pun harus legal dan jangan sampai rangkap jabatan, Tegasnya.
Baca Juga :Â Akhirnya Yunus Nusi Gantikan Ratu Tisha Jadi Plt Sekjen PSSI
dirinya menyarankan agar dalam menentukan ketua Askap yang haru harus dilakukan sesuai dengan mekanisme, jangan sampai tidak cara yang benar. Nanti rusak dalam organisasi tentu akan rusak pula dalam menjalankan program nantinya. “Paling tidak sesuatu yang baik di awal maka akan baik diakhirnya,”akuinya.
Apalagi 2022 mendatang, Kotim akan menjadi tuan rumah ajang Porprov Kalteng. “Jangan sampai mengambil orang dari luar, bina saja yang sudah ada. Jangan instan demi sebuah kemenangan. Kasian generasi jika pikiran kita hanya mencari kemenangan tanpa melihat perjuangan pegiat olahraga di Kotim ini,”katanya berharap.
Dia juga berpesan, bagaimana tim sepakbola bisa maju, jika masalah legalitas organisasi cara mendapatkannya tidak fair dan legal. Oleh sebab itu, benahi dan sesuaikan dengan aturan dan mekanisme yang sesuai organisasi. Pungkasnya. [Red]
Discussion about this post