Kalteng Today – Sampit, – Anggota DPRD Kotim, Muhammad Abadi mengatakan peran media sangat menentukan dan keberadaannya sangat dibutuhkan. terutama dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat sehingga semua program dapat tersosialisasikan.
“Sebagai penyalur informasi peran media sangat besar dan penting dalam pembangunan daerah, sebab itu saya tidak sepakat jika anggaran publikasi itu diputuskan, ini perlu jadi catatan kita bersama selaku penyelenggara pemerintah,” kata Abadi, Sabtu (13/6/2020) di Sampit.
Apa yang diungkapkan Abadi ini menyikapi pemutusan kontrak kerja sama media dengan DPRD Kotim per tanggal 1 Juli 2020, yang dimana anggaran sekertariat dewan (Sekwan) direfocusing besar-besaran mengikuti petunjuk pemerintah pusat.
“Setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan pernah terlepas dari peran media terutama wartawan atau reporter yang bertugas di lapangan,” ujar dia.
Dia mengatakan, selain menggali informasi dan menyalurkannya, media juga berperan dalam memberikan ide-ide solutif kepada narasumbernya sehingga akan memunculkan gagasan dalam rangka meningkatkan kesejateraan masyarakat.
Menurut Abadi, anggaran publikasi harus dipertimbangkan untuk tidak direfocusing 100 persen, mengingat pengusaha media, khususnya media online,cetak maupun elektronik juga terdampak atas wabah Covid-19.
“Jika memang kurang anggaran dan anggaran publikasi harus dipangkas jangan 100 persen, perlu dipertimbangkan lagi karena dampak Covid-19 pasti juga dirasakan saudara kita dari media dan tentunya sangat mempengaruhi pendapatan,” tegasnya.
Dari sisi lain lanjut Abadi,terkait informasi perkembangan Covid-19, adanya pers, maka informasi yang beredar bisa dipertanggungjawabkan. Jika pemerintah mengandalkan media sosial maka tanggungjawab informasi tentu dipertanyakan.
“Maka, kesimpulannya, pers, khususnya media Online ataupun media cetak sangat layak untuk dijadikan mitra dalam hal kebijakan belanja publikasi pemerintah, meski di tengah pandemi Covid-19. Maka anggaran jangan dipangkas 100 persen untuk belanja publikasi. Kami menolak itu,” tandasnya. [Red]
Discussion about this post