Kalteng Today – Sampit, – Meski sampah masuk ke TPA, namun sampah tersebut bukannya menjadi sampah saja. Melainkan dijadikan pupuk kompos yang memang bernilai jual. Hal inilah yang saat ini yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Kotim menyulap sampah menjadi pupuk kompos yang berasal dari sampah organik, seperti sayur-sayuran dan sejenisnya.
Hal ini yang dikatakan Kadis DLH Kotim Sanggul Lumban Gaol , kepada kaltengtoday, Selasa ( 2 /6 /2020)
Menurut Sanggul Lumban Gaol, saat ini memang sudah ada pupuk kompos yang berasal dari sampah yang dibuang ke TPA. Khususnya sampah organik seperti sayur mayur, dan juga sampah yang bisa dijadikan pupuk. “Nama pupuknya SEHATI yang berarti Sehat Itu Harga Mati.
“Meski jumlahnya masih sedikit namun sudah dibeli oleh warga local. Makanya kita juga sudah ada alat pencercah sampah. Dan sampahnya ini tidak sembarangan juga, makanya sampah yang organik. Untuk harga pupuk komposnya 5 Kg dengan harga Rp 12.500,”terangnya.
Dijelaskan dia, jika fokus di sampah ini kemungkinan bisa mendapatkan PAD dari bidang ini. “Sekali lagi ini kendala dianggaran, dan sekali lagi sampah ini harus kita kelola semaksimal mungkin nantinya. Kenapa, karena sampah ini bisa menghasilkan. Salah satunya yakni pupuk kompos, bahkan sudah ada capnya,”ungkapnya.
Baca Juga:Â 100 Ton Sampah Per hari Masuk TPA Kotim
Dirinya berharap permasalahan sampah yang saat ini terjadi harus serius dalam mengelolanya. “Pupuk kompos ini juga sudah banyak yang membelinya. Makanya kita harap produk lokal kota ini ke depannya harus dikelola dengan semaksimal mungkin nantinya,”tutup Sanggul. [Red]
Discussion about this post