kaltengtoday.com, Palangka Raya – Sampai saat ini terdapat 47 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari 35 UMKM mandiri, 6 UMKM rintisan, dan 6 UMKM siap ekspor yang telah dibina oleh Kemenkeu Satu Kalteng.
Para pengusaha kecil ini bergerak diberbagai sector usaha seperti aneka olahan jamur, kripik kelakai, amplang, stik. Kemudian produk Kayu Gaharu, Akar Laka, kerajinan rotan, purun, obat herbal, maupun aksesoris khas Kalteng.
“Langkah yang kita lakukan untuk pemberdayaan UMKM di Kalteng antara lain pemberdayaan dari sisi pembiayaan, asistensi pengembangan usaha, asistensi berorientasi ekspor ( go global) Pemasaran, berupa Penjualan Produk UMKM,”kata Hari Utomo, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Kalimantan Tengah, Selasa (14/2023).
Baca Juga : Dewan Dorong UMKM Naik Kelas
Selama 3 hari (14-16 Maret 2023), Kemenkeu Satu Kalteng mengadakan acara bertajuk Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalteng. Kegiatan diisi dengan dengan kehadiran booth UMKM Binaan Kemenkeu Satu, serta berbagai acara talkshow
Dibagian lain lain Hari Utomo menjelaskan, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Sebab UMKM menjadi tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi permasalahan kemiskinan dan memperluas basis ekonomi.
“Keberadaan mereka memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ekonomi daerah dan ketahanan ekonomi nasional,”tegas Hari.
Diakuinya, hingga saat ini masih banyak UMKM yang masih perlu didukung dan dibina agar bisa go global.
Baca Juga : UMKM di Kelurahan Marang Dibuatkan NIB dan Sertifikasi Halal
“Untuk itu kegiatan Kemenkeu Satu ini akan terus digaungkan untuk membantu UMKM dari berbagai aspek, baik aspek permodalan, aspek kepatuhan terhadap regulasi, serta aspek pemasaran, baik domestik maupun ekspor luar negeri,”tandasnya.[Red]
Discussion about this post