Dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutananan (KLHK) luas areal yang terbakar di Indonesia hingga tanggal 30 September 2019 mencapai 857 hektar yang terdiri dari hutan gambut (227 Ha) dan hutan mineral (637 Ha).
kaltengtoday.com – Danrem 102 Panju Panjung yang juga Dansatgas Karhutla Kalteng, Kolonel Arm Syaiful Rizal menegaskan, terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 99 persen bukan karena alam (karena ulah manusia). Karena itu dibutuhkan konsep yang lebih baik untuk melakukan pencegahan terhadap karhutla Tahun 2020 mendatang.
“Dari analisa, latar belakang pembakaran lahan itu 99 persen bukan karena alam. Banyak agenda politik seperti politik lokal dan nasional yang mempengaruhi pola pikir baik, itu lisan atau tulisan,”ujarnya saat Rakor Evaluasi Darurat Bencana Karhutla, Senin (4/10) di Palangka Raya. Sejumlah permasalahan yang melatar belakangi antara seperti adanya keinginan untuk menguasai lahan kemudian adanya keinginan untuk mendapatkan hasil tambahan.
Karena itu kata dia sejumlah konsep yang akan dilakukan untuk operasi pencegahan karhutla Tahun 2020 telah disusun. Salah satu yang akan dilakukan yakni penyiapan peralatan untuk melakukan pemadaman kebakaran dalam jumlah yang cukup dan juga tepat sasaran. Kemudian kembali memfungsikan tim serbu api kecamatan (TSAK) yang fungsinya sebagai pencegahan. Selain itu juga memanggil pemilik yang lahannya terbakar.
“Yang juga penting yakni melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mencintai lingkungannya,”tegas Danrem.
Dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutananan (KLHK) luas areal yang terbakar di Indonesia hingga tanggal 30 September 2019 mencapai 857 hektar yang terdiri dari hutan gambut (227 Ha) dan hutan mineral (637 Ha). Angka ini mengalami penurunanan sebesar 67 persen bila di banding dengan karhutla yang terjadi tahun 2015 lalu yang jumlahnya mencapai 2,6 juta hektar.
Dhan – KT
Discussion about this post